Nenek Mujiati menolak rumah buatan pemerintah
Merdeka.com - Meski memiliki usia lanjut, tubuh nenek Mujiati (75) tampak sehat dengan aktivitas fisiknya yang energik sehari-hari. Dibandingkan orang lain seusianya, perempuan satu anak ini memiliki ketahanan fisik berlebih.
Setiap hari Mujiati tidur di rumah yang nyaris terbuka dinding-dindinya. Ia ditemani beberapa ekor ayam kesayangannya. Begitu bangun tidur di pagi hari, langsung memasak untuk dirinya sendiri.
Hawa dingin udara pegunungan Semeru tidak pernah dirasakannya, kendati akhir-akhir ini serasa menusuk sampai ke tulang. Aktivitas itu dilakukan sejak keluarganya masih lengkap.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Mengapa rumah Muzdalifah dikritik? Ada yang berkomentar betapa disayangkannya rumah yang seindah ini kini terlihat seperti gudang karena barang dagangan.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Mengapa keluarga Muhanah kesulitan memperbaiki rumahnya? Karena ekonomi yang sulit, ia bersama suami tak bisa berbuat banyak dan menanti uluran tangan pihak terkait.
-
Kenapa Abun tidak bisa memperbaiki rumahnya? Uangnya tak cukup untuk merenovasi rumah, sehingga ia hanya bisa pasrah sembari berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak yang peduli.
-
Kenapa tempat tinggal Samudi sangat memprihatinkan? Ia pun hanya bisa pasrah dan berbuat sebisanya untuk menyambung hidup.
"Kondisi Mbok Mujiati ini berubah saat suaminya pergi. Dia hanya tinggal bersama bayinya, yang sekarang sudah besar," kata Nenek Siti, tetanga terdekatnya.
Kini anak satu-satunya itu bekerja di Tulungagung dan hanya sesekali pulang ke rumah. Anaknya sendiri dalam kondisi serba kekurangan, sehingga tidak dapat diharapkan.
Mujiati hanya menanti belas kasihan para tetangga terdekatnya untuk kehidupan sehari-hari. Mujiati tinggal di RT 52/ RW 12 Dusun Ngandeng, Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah yang nyaris roboh, tanpa penerangan lampu listrik.
Ketua RT 52, tempat Mujiati tinggal, Bambang mengungkapkan para tetangga terdekat biasa memberikan santunan untuk kehidupannya. Pemerintah setempat juga memberi bantuan raskin.
"Khusus ibu Mujiati tidak ditebus (bayar), kalau keluarga lain memang harus membayar," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, nenek Mujiati sebenarnya sudah dibuatkan rumah yang lebih layak dan representatif. Namun yang bersangkutan menolak menempati, karena merasa bukan miliknya.
Rumah itu juga sempat ditinggali anaknya tetapi saat ditinggal, Mujiati tidak bersedia menempati. Kendati dipaksa yang bersangkutan tetap menolak untuk pindah.
Karena kondisi rumahnya yang membahayakan, warga setempat berencana membongkar rumah tersebut. Rumah akan diperbaiki, agar yang bersangkutan bersedia menempati rumahnya sendiri.
"Kemungkinan minggu depan akan dibongkar," kata Bambang. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ansori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Baca SelengkapnyaViral wanita pilih bongkar rumah yang berdiri di tanah mertua usai suami selingkuh dan minta tanahnya dibayar 300 juta ini curi perhatian.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaRumah itu dibangun suami Sugiati, tetapi tanahnya pemberian orang tua Sugiati.
Baca SelengkapnyaSetiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBukan hanya di Cina, rumah paku ternyata juga ada di Indonesia lho!
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 47 detik itu memperlihatkan emak-emak di kursi roda hendak naik mobil pickup bersama seorang pria.
Baca SelengkapnyaBerikut video viral menantu diusir mertua usai diduga beda pilihan pemilu.
Baca SelengkapnyaKisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca Selengkapnya