Nenek Suwarni, Relawan Perawat Jenazah Covid-19
Merdeka.com - Usia senja tak menghalangi Suwarni untuk terjun langsung menjadi relawan perawat jenazah covid-19. Mengaku terpanggil untuk menjadi relawan perawat jenazah, tanpa pikir panjang, wanita 68 tahun asal Surabaya ini pun menerima tawaran untuk mengurus jenazah covid-19.
"Kita tidak meminta Covid-19 itu ada, dan kita sebenarnya tidak mau ada hal seperti ini. Tapi ya kita harus jalani, saya tidak berpikiran negatif atau takut tertular, yang ada dalam pikiran saya adalah rasa empati, kasihan mereka ini kalau tidak disucikan. Saya sudah tua menjalani seperti ini juga bagian dari ibadah," ujarnya di blok krematoriun Keputih, Surabaya, Kamis seperti dikutip dari Liputan6.com.
Ketika ada kiriman jenazah, dengan cekatan Suwarni menyiapkan segala kebutuhan dan memandikan jenazah hingga bersih di dalam ruangan yang dibuat secara portabel selama 35 menit. Jenazah covid-19 tetap di mandikan hingga bersih menggunakan sabun dan shampoo.
-
Apa yang bisa dipanjatkan untuk orang sakit? Dalam ajaran agama Islam, seseorang diminta untuk berlindung dan meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui doa-doa yang tak putus, khususnya saat terbaring sakit.
-
Bagaimana cara kita menanggulangi keadaan buruk? Berubahlah selagi kamu dalam kondisi terbaikmu, sebelum muncul hal-hal buruk. Akan terlalu lambat untuk membetulkan atap saat musim hujan terlanjur datang. Pinjamlah payung selagi matahari masih bersinar.
-
Siapa yang bisa mendoakan orang sakit? Bukan hanya bagi yang sedang sakit saja, orang-orang juga bisa turut mendoakan sang pasien.
-
Siapa yang bisa berdoa untuk orang sakit? Bukan hanya bagi yang sedang sakit saja, orang-orang juga bisa turut mendoakan sang pasien. Sebagaimana yang telah diajarkan doa cepat sembuh untuk orang sakit baik itu dari jauh maupun dekat.
-
Siapa yang perlu didoakan? Bukan hanya bagi keluarga atau saudara yang meninggal, tetapi juga tetangga atau orang-orang di sekitar yang telah meninggal.
-
Siapa yang harusnya saling peduli? Sebuah hubungan percintaan pasti dilakukan oleh dua insan yang saling menyayangi dan memberi perhatian.
"Kalau untuk yang beragama Islam sama saja, yang beda hanya ditambah dengan plastik, itu juga sama dengan yang Nasrani," ucapnya.
Meski harus bekerja dengan menggunakan dobel APD seperti sarung tangan dan masker setiap akan merawat jenazah covid-19, Suwarni tidak pernah mengeluh.
"Jika dibilang panas ya panas tapi kita tetap harus menjalani dan setiap hari saya harus bawa tiga baju ganti karena setiap selesai merawat saya harus cuci tangan dan kaki dan mandi ganti pakaian," ujar Suwarni.
Suwarni pun menegaskan bahwa virus covid-19 ini bukan untuk ditakuti karena terjadinya tidak hanya di Indonesia tetapi terjadi juga di seluruh dunia.
"Tentunya musibah ini adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Kita juga harus intropeksi diri dan lebih banyak berempati dan ibadah, saling bantu dengan sesama serta wajib menolong orang yang kesusahan," tutupnya.
Liputan6.com/Dian Kurniawan
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam Islam, membaca doa saat menjenguk orang sakit memiliki signifikansi besar karena mencerminkan nilai-nilai keagamaan, empati, dan solidaritas.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi memberikan nasihat soal kematian melalui unggahan video di Tiktok.
Baca SelengkapnyaDoa menjenguk orang sakit tidak hanya bermanfaat bagi yang sakit, tetapi juga bagi yang mendoakannya.
Baca Selengkapnya