Nestapa 16 ABG Indonesia jadi penari telanjang di Malaysia
Merdeka.com - Kepolisan berhasil mengamankan 16 WNI perempuan di bawah umur dari Malaysia. Mereka diamankan lantaran dijadikan penari striptis di bar-bar negeri Jiran tersebut.
Kanit Traficking Tipidum Bareskrim Polri, AKBP Arie Darmanto menyebut belasan ABG itu jadi korban perdagangan manusia. Mereka ditipu sehingga mau berangkat ke Malaysia.
"Ini terkait tindak pidana penjualan orang, diamankan 16 orang WNI perempuan di bawah umur," kata Arie saar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/8).
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa saja fakta kenakalan remaja di Indonesia? Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks, mulai dari tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seksual yang berisiko.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Menurut Arie, belasan perempuan itu 'dijual' melalui agensi perorangan dan tidak melalui jalur resmi. Selama di Malaysia, para ABG itu dipaksa bekerja dengan gaji yang rendah.
Berikut nestapa para ABG itu hingga jadi penari telanjang di Malaysia.
Dijanjikan jadi pelayan
Kanit Traficking Tipidum Bareskrim Polri, AKBP Arie Darmanto menyebut belasan ABG itu awalnya dijanjikan pekerjaan di rumah makan atau pembantu rumah tangga. Tahunya mereka malah disuruh menari telanjang dan menemani om-om di kelab malam."Namun, kenyataannya mereka ada yang dijadikan penari striptease, ada yang melayani lelaki hidung belang, dan menjadi pendamping tamu di pub atau karaoke di Malaysia," ungkap Arie," kata Arie saar jumpa pers di Mabes Polri.Dari ke-16 perempuan yang sudah diamankan, sejauh ini sudah ada 14 yang dibawa pulang. Sedangkan 2 orang lagi sedang menjalani pembinaan di Malaysia.Menurut Arie, keenam belas korban yang semuanya perempuan di bawah umur itu sempat diamankan di rumah perlindungan khusus wanita di Kuala Lumpur dan rumah perlindungan wanita di Rambau, Negeri Sembilan, Malaysia."Beberapa diantara mereka yang bernama A, S, dan C di Kuala Lumpur dipekerjakan sebagai PSK," ujarnya.
Cuma dibayar Rp 2 juta per bulan
16 ABG dipaksa bekerja menari telanjang dan melayani laki-laki setiap malam di Malaysia. Para ABG asal Indonesia ini dibayar rendah. Mereka juga dipaksa tinggal berdesak-desakan dalam sebuah apartemen."Mereka tinggal di apartemen. Sebulan paling dapat sekitar Rp 2 juta," ujar AKBP Arie.Selama menjadi PSK dan penari striptis, banyak hal yang tidak mengenakan. Para ABG ini merasa tertipu. Berdasarkan keterangan dari para saksi dan korban, diperoleh kronologis kejadian bahwa para korban direkrut oleh pelaku bernama Dona, dan diberangkatkan ke Malaysia secara perorangan oleh Farida Zaharina alias Ina.
Iklan lowongan pekerjaan lewat facebook
16 WNI wanita di bawah umur berhasil diamankan kepolisian dari Malaysia lantaran dijadikan penari striptis. Kanit Trafficking Tipidum Bareskrim Polri, AKBP Arie Darmanto menyebutkan, belasan perempuan tergiur pekerjaan melalui iklan di media."Itu ada yang jemput bola dan melalui iklan di beberapa surat kabar atau tabloid lokal, atau Facebook," kata Arie di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/8).Arie menjelaskan, belasan perempuan itu diselundupkan melalui beberapa daerah. Menurut dia, beberapa korban diberangkatkan ke Malaysia dengan tidak membawa dokumen apapun, seperti KTP, Ijazah, Kartu Keluarga, dan surat izin orang tua."Ada yang lewat Batam, Surabaya, Bandung," ujarnya.
Sindikat perdagangan di Asia Tenggara
Polisi menggandeng Interpol untuk mengungkap kasus ini. Mereka tengah memburu Farida Zaharina alias Ina. Dia diduga salah satu otak perdagangan manusia ini. Namun Ina keburu melarikan.Saat ini, seorang tersangka bernama Aden yang berperan sebagai pembuat dokumen palsu ditahan di Polda Metro Jaya terkait kasus lain.Dua tersangka lainnya adalah Jeneli yang berperan membantu Aden, dan Madani alias Dona yang bertugas sebagai perekrut dan pengantar ke Malaysia.Polri menduga kasus ini merupakan sindikat internasional. Korbannya tak hanya ABG dari Indonesia."Dari penyidik sedang dikembangkan kasus Ina ini, hingga diduga banyak korban. Mungkin korbannya sekitaran Asia Tenggara," terangnya.Dalam kasus ini, Ina dikenakan undang-undang Nomor 21 Tahun 2007, tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. Dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaKeduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaNE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca Selengkapnya