Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa Dokter di Daerah, Minim APD dan Masker Tangani Corona

Nestapa Dokter di Daerah, Minim APD dan Masker Tangani Corona aktivitas pasien corona di rumah sakit darurat. ©2020 AFP PHOTO/STR

Merdeka.com - Sejak wabah Covid-19 merebak ke Indonesia beberapa produk kesehatan diburu masyarakat. Tak terkecuali kebutuhan masker yang vital bagi para tenaga kesehatan.

Seorang dokter di salah satu rumah sakit daerah mengeluhkan sulitnya rumah sakit menyediakan masker dan alat perlindungan diri tenaga kesehatan. Dokter yang tak mau identitasnya diungkap itu menceritakan bahwa saat ini persediaan masker di rumah sakit begitu terbatas.

"Sekelas rumah sakit yang biasanya sudah pesan dari distributor besar, gak dapat gitu loh," kata dokter itu kala dihubungi, Senin (30/3).

Dokter anestesi itu mengungkapkan, barang-barang seperti masker begitu diperlukan dalam ruangan operasi. Biasanya para tenaga kesehatan bisa dengan leluasa mengambil masker untuk dipergunakan dalam ruang operasi, namun saat ini dia mengaku pihak rumah sakit hanya menyediakan 10 buah masker setiap ruang operasi perharinya.

"Jadinya dibatasinya satu ruangan operasi itu hanya untuk 10 masker. Belum ganti perawat, dokternya, yang lain. Kalau break makan ini gimana? Kan mesti diganti. Gak masuk akal," ungkapnya.

Terlebih lagi, menurutnya sudah ada imbauan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena merebaknya wabah Covid-19 meminta setiap dokter yang memeriksa pasien harus menggunakan masker.

"Untuk kita aja yang kerja di dalam (ruang operasi) susah," tegasnya.

Dokter itu mengungkapkan, biasanya setiap hari satu ruangan operasi bisa banyak melayani pasien Covid 19. Namun sejak kekurangan alat medis, setiap harinya hanya melayani beberapa saja.

"Akhirnya kita minta bagi operasi yang bisa ditunda ya ditunda dulu, kecuali operasi melahirkan ya kan itu sudah jauh-jauh hari, gak bisa ditunda juga," tukasnya.

Pemerintah Diminta Genjot Produksi Masker

Dokter itu mengusulkan supaya pihak pemerintah mendatangi pabrik masker untuk menggenjot produksinya. Mengingat saat ini begitu dibutuhkan.

"Kenapa sih gak pemerintah datangi aja pabrik, gimana caranya. Kenapa gak bisa sih, datangi saja pabriknya. Pabriknya kan bayak, nanti (minta) produksi aja yang banyak pemerintah yang beli," usulnya.

Dalam situasi seperti ini, kata dokter itu pemerintah mestinya mengkoordinasi penyebaran masker ke seluruh Indonesia dan memprioritaskan rumah sakit terlebih dahulu.

"Kami kasih lah perlindungan. Kaya kasus yang banyak itu, kaya Covid-19 ya banyak dokter (kena) sejujurnya karena kami pun yang menolong pasien dari awal itu gak mendapat perlindungan maksimal. Harus gimana? Gak ditolong gimana, ditolong kita mati konyol," tegas dokter.

Selain kekurangan masker, dokter juga mengaku begitu kesulitan mendapatkan alat perlindungan diri atau APD. Baju APD yang begitu utama digunakan untuk memeriksa pasien Covid-19 persediaannya begitu terbatas.

Dia pun mengusulkan supaya pemerintah memberdayakan anak-anak panti untuk menjahit APD.

"Gak bisa apa ngumpulin 100 tukang jahit produksi itu (APD). Gimana apa kaya konveksi itu di Bandung, pusatkan aja di Bandung," katanya.

Ia juga mengusulkan supaya pemerintah semestinya mengubah pabrik konveksi untuk memproduksi APD. Dan hasilnya bisa dibeli oleh pemerintah guna didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Ya saya rasa mereka (pabrik) mau lah. Kemarinkan nunggu barang dari China ternyata barang Indonesia juga, pengen marah rasanya tapi marah sama siapa?" ia menandaskan.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan

Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing

Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia

Baca Selengkapnya
Heboh Pasien Tewas Diduga karena Masker Oksigen Terbakar Saat Perawatan, Ini Penjelasan Polisi
Heboh Pasien Tewas Diduga karena Masker Oksigen Terbakar Saat Perawatan, Ini Penjelasan Polisi

Pengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Tragis Nasib Dokter Tugas di Daerah: Penghasilan Minim, Pilih Pensiun Dini
Tragis Nasib Dokter Tugas di Daerah: Penghasilan Minim, Pilih Pensiun Dini

Nurdin mengungkapkan, kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter

Dari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.

Baca Selengkapnya