Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa eks pegawai First Travel, sakit-sakitan memikirkan nasib jemaah

Nestapa eks pegawai First Travel, sakit-sakitan memikirkan nasib jemaah 13 Mantan Karyawan jadi Saksi Sidang Kasus First Travel. ©2018 Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Sidang penipuan umrah First Travel masih bergulir di Pengadilan Negeri Depok. Teranyar, Majelis Hakim mendengarkan kesaksian 13 mantan pegawai Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah alias Kiki.

Kesaksian mereka semakin menguatkan gaya hidup hedon nan glamour tiga terdakwa semasa menikmati duit calon jemaah.

Atika Adinda Putri, eks staf keuangan First Travel secara gamblang membeberkan ia mengurus keperluan bos culasnya selama pelesiran di Inggris.

Tak tanggung-tanggung, Atika mengaku merekap pengeluaran lebih dari Rp 20 juta. Duit sebanyak itu, dihambur-hamburkan Andika, Anniesa dan Kiki untuk kepentingan pribadi mereka.

"Saya bayarin hotel untuk Pak Andika dan keluarga di Inggris," tutur Atika.

Selain itu, biaya lainnya pada saat Fashion Show di New York pada 11 September 2015. "Seinget saya mengeluarkan uang sekitar 1.000 dollar," ujar dia.

Ketua Hakim, Sobandi kembali mencecar uang-uang jemaah yang disalahgunakan. Hanya saja, Atika tidak tahu-menahu.

"Buat DP restoran di London, bayar perusahaan indo culture, atau bayar butik," tanya dia.

Selain itu, Atika mengaku mengurus utang piutang yang dilakoni mantan bos nya itu.

"Saya hanya menerima invoice saja," ungkap Atika.

Vendor yang ditangani berbeda-beda. Mulai dari tiket pesawat jemaah, catering, hotel dan perlengkapan hotel.

"Catering ada Aisyah, Haifa, Ari Buana Wisata, Hotel ada jemaah manasik, Swiss Bell (hotel)," ujar dia.

Pada vendor-vendor itulah, First Travel masih berutang yang nilainya beragam.

"Tiket masih utang Rp 82 miliar dari vendor Kanomas. Kemudian, catering masih utang Rp 800 ribu Riyal, apabila di-Rupiah kan Rp 2 miliar. Selanjutnya, hotel masih utang Rp 5 juta Riyal. Setelah itu Visa, cuma tidak hafal berapa utangnya. Terakhir, untuk perlengkapan utangnya Rp 200 juta," beber Atika.

Di balik itu, ada pengakuan miris yang diungkap Chindy Andini, salah satu customer service First Travel.

Chindy harus kehilangan ayahnya yang sakit-sakitan memikirkan nasib para calon jemaah. Ayah Chindy, mendiang Rudi Hermandi tercatat sebagai pimpinan cabang dimana tempat ia bekerja.

Dia mendapatkan gaji Rp 3,2 juta. Tugasnya mendata seluruh jamaah yang akan berangkat dengan jasa First Travel.

"Jemaah datang membawa fotokopi KTP, KK (Kartu Keluarga) dan bukti transfer. Kemudian saya serahkan manifest di Sidoarjo," ujar dia.

Ketua Hakim Soebandi mempertanyakan pimpinan tempat Chindy bekerja. "Siapakah pimpinan cabang saudara," tanya Soebandi.

"Rudi Hermanadi," jawab Chindy.

Hakim kembali menanyakan kepada Chindy. "Apakah Saudara Rudi hadir di persidangan," ucap dia.

Chindy kembali menjawab. "Beliau sudah almarhum," ujar dia.

Pertanyaan Hakim membuat Chindy menangis. Ternyata pimpinan cabang tersebut merupakan orangtuanya sendiri. Yang meninggal karena serangan jantung tahun 2015 lalu.

Soebandi langsung mencoba menenangkan Chindy. Sementara itu, saksi yang lain memberikan tisu ke Chindy.

"Kami tidak akan membahas lebih jauh," ujar dia.

Chindy menceritakan, ayahnya terjun ke First Travel sekitar tahun 2012. Sebanyak 2471 jamaah gagal diberangkatkan dengan kerugian mencapai Rp 58 miliar

"Jemaah Sidoarjo kebanyakan berangkat dengan paket promo. Semua jemaah sudah menyetor uangnya ke rekening First Travel," ujar dia.

Chindy jug menjelaskan, fee yang diberikan First Travel kepada ayahnya sebagai kepala Cabang juga mandek. "Enggak lancar feenya. Jadi untuk tahun 2016 itu kira-kira masih 60 persen. Sedangkan, 2017 belum sama sekali," tutup dia.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Fakta Baru Kematian Dokter Aulia, Kemenkes Ungkap Investigasi PPDS Soal Pemalakan Rp40 Juta
VIDEO: Fakta Baru Kematian Dokter Aulia, Kemenkes Ungkap Investigasi PPDS Soal Pemalakan Rp40 Juta

Permintaan uang dalam jumlah tersebut berlangsung sejak Risma masuk PPDS anestesi yakni sekitar Juli hingga November 2022.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Bongkar Taksiran Biaya Terbang Jet Pribadi Kaesang
VIDEO: KPK Bongkar Taksiran Biaya Terbang Jet Pribadi Kaesang "Rp 90 Juta per Orang, Dia Berempat"

Pahala Nainggolan mengatakan untuk sekali perjalanan satu orang saja sudah dikenalkan harga puluhan juta.

Baca Selengkapnya
Video Lawas Kartika Putri Habiskan Rp17 Juta Sekali Belanja Kembali Viral, Kini Ngaku Napas Aja Salah
Video Lawas Kartika Putri Habiskan Rp17 Juta Sekali Belanja Kembali Viral, Kini Ngaku Napas Aja Salah

Kartika Putri tampaknya sudah memiliki firasat bahwa dirinya akan kembali menjadi sasaran empuk para warganet

Baca Selengkapnya
Puluhan Jemaah Umrah Asal Rembang Ini Sempat Telantar di Bandara YIA, Sekarang Begini Nasibnya
Puluhan Jemaah Umrah Asal Rembang Ini Sempat Telantar di Bandara YIA, Sekarang Begini Nasibnya

Pihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu

Baca Selengkapnya
Kasus Penggelapan, Mantan Manajer Fujianti Utami Putri Terancam 5 Tahun Penjara
Kasus Penggelapan, Mantan Manajer Fujianti Utami Putri Terancam 5 Tahun Penjara

Adapun dalam kontrak kerja sama antara Fuji dan BA, aliran dana dari agensi-agensi dikelola oleh BA.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap Motif Kematian Dokter Aulia, Depresi Dipalak Senior Rp40 Juta Perbulan Diduga Penyebabnya
VIDEO: Terungkap Motif Kematian Dokter Aulia, Depresi Dipalak Senior Rp40 Juta Perbulan Diduga Penyebabnya

Permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi tersebut berlangsung sejak dokter Aulia masih di semester pertama PPDS atau sekitar Juli hingga November 2022

Baca Selengkapnya
Fakta Ngeri Kejamnya Pemalakan PPDS Hasil Investigasi Kasus Kematian Dokter Aulia, Ada Duit Rp40 Juta
Fakta Ngeri Kejamnya Pemalakan PPDS Hasil Investigasi Kasus Kematian Dokter Aulia, Ada Duit Rp40 Juta

Berikut fakta mengerikan kejamnya pemalakan PPDS hasil investigasi kasus kematian dokter Aulia.

Baca Selengkapnya
Penipuan Paket Haji Furoda, Bos Travel PT Musafir International Indonesia Ditangkap
Penipuan Paket Haji Furoda, Bos Travel PT Musafir International Indonesia Ditangkap

Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.

Baca Selengkapnya
Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip, Korban Dipalak Senior Rp20-40 Juta per Bulan
Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip, Korban Dipalak Senior Rp20-40 Juta per Bulan

Dugaan sementara, dokter muda FK Undip ini bunuh diri karena dibully senior.

Baca Selengkapnya