Nestapa Guru Honorer di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 begitu memberikan dampak terhadap Puji Ratnasari. Aktivisnya sebagai guru honorer bukan hanya terjeda, namun ia juga kehilangan setengah penghasilannya sebagai guru.
Ibu satu anak ini menjadi guru honorer sekitar 10 tahun. Sebelum dikaruniai anak, demi menutup kebutuhan rumah tangganya Puji bisa mengajar di tiga sekolah. Namun saat ini hanya bisa dua sekolah saja.
Sebagai guru honorer, Puji mengaku pendapatannya kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Beban ini diperparah dengan adanya pandemi Corona saat ini.
-
Dimana guru honorer mendapat gaji terendah? Ada pula gaji guru honorer mendapatkan gaji di bawah Rp1 juta per bulan. Perbedaan gaji tersebut tergantung lokasi mengajar.
-
Siapa yang mengajar di sekolah Suster Imakulati? Selain Ibu Imakulati, ada 9-10 suster lain yang menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Kenapa Suster Imakulati mengajar anak-anak? Di Tanzania, ia mengabdi menjadi seorang guru pada sebuah sekolah. Selain ruang kelas, sekolah itu juga memiliki taman bermain, peternakan, dan juga asrama. Total ada 60 anak yang bersekolah di sana.
-
Bagaimana Pramono Anung meningkatkan pendapatan guru honorer? Guru honorer yang selama ini hanya Rp2 juta, kami berikan UMP yaitu Rp5 juta,' janji Pram.
-
Siapa yang melamar menjadi guru? Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : Safitri RahayuTempat/tanggal lahir : Magelang, 23 April 1996Agama : IslamPendidikan terakhir : Universitas PadjajaranGelar : Sarjana PendidikanAgama : IslamAlamat : Jalan Surabaya No. 59 Kota MalangNomor Telepon : 081234567890 Mengajukan lamaran untuk menjadi tenaga pengajar di SD Harapan Nusantara, Malang.
"Setiap harinya saya kan ngandelin gaji per bulan yang dari BOS. BOS itu kan 15 persennya buat gaji guru," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (22/4).
Tiap bulannya, kata Puji, ia menerima gaji sekitar kurang dari satu juta rupiah dari dana BOS tersebut. Karena mengajar di SD dan SMK swasta, yakni SDN 1 Pilangsari dan SMK Muhammadiyah Jatibarang, Indramayu, ia mengaku menerima dua gaji setiap bulannya.
"Kalau SMK itu kan kalau kita ngajar aja digaji. Tapi Alhamdulillah kebijakan kepala sekolah kita untuk bulan April karena kita full ngajar di rumah ada kuota, ada setengah gaji cair dan ada ketahanan pangan (kebutuhan pokok) mas," ujarnya.
Puji mengatakan, gajinya di SMK tak jauh beda dengan gaji mengajar SD. Namun karena aktivitas pembelajaran dilakukan dari rumah, ia hanya menerima gaji setengah.
Di saat seperti ini pemerintah pun memotong tunjangannya sebagai guru. Tahun lalu ia menerima tunjangan sekitar Rp 200 ribu perbulan dari pemerintah. Tapi ia tak tahu apakah dana tunjangan untuk tahun ini bisa cair.
"Ya kita merasa kesulitan banget untuk ibaratnya kita harus stay di rumah tapi kita juga butuh makan, perut harus diisi apalagi punya anak, perlu susu," ungkapnya.
"Kami itu benar-benar memerlukan uluran tangan dari pemerintah sebenarnya, bukan malah pemotongan (tunjangan)," imbuh Puji.
Puji mempertanyakan kenapa tidak dana untuk pembangunan ibu kota baru saja yang dipotong. Mengapa justru dana tunjungan para guru yang amat dibutuhkan bagi orang banyak yang disunat.
"Untuk ibu kota bisa tapi untuk uluran tangan ke kita gak bisa," ucapnya.
Masa-masa seperti ini, kata Puji begitu sulit bagi orang-orang seperti dirinya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kurang jika hanya mengandalkan gaji, ia kerap berjualan jajanan anak.
Namun karena pembelajaran di sekolah berhenti, saat ini ia tak bisa berbuat apa-apa. Puji berharap ada uluran tangan dari pemerintah.
"Lebih baik (bantuan) dalam bentuk sembako karena kalau dalam bentuk dana kita pun takut untuk keluar rumah," terangnya.
Selain itu Puji berharap agar pemerintah bisa melaksanakan pengangkatan honorer seperti dirinya. Meskipun harus melalui jalur tes, namun mesti tes khusus buat mereka yang telah mengabdi.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan penuh kesabaran dan dedikasi tinggi, sang ibu akhirnya berhasil diangkat P3K bersama dengan anaknya.
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu, mantan kepala sekolah PAUD mencurahkan isi hatinya yang tidak pernah digaji selama 15 tahun kepada Pramono Anung.
Baca SelengkapnyaData Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, ia tetap bersyukur dengan apa yang didapatkannya itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah membuka kesempatan guru honorer belum sarjanan jadi PPPK.
Baca SelengkapnyaUsai mengajar, pemilik lembaga bernama Ida Susanti itu bergegas pulang untuk membuat basreng secara rumahan.
Baca SelengkapnyaWanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.
Baca Selengkapnya