Nestapa Korban Gempa Palu, Rumah Rusak Belum Terdata Bappeda
Merdeka.com - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya sudah berlalu. Sayang, nestapa para korban bencana yang terjadi 28 September 2018 lalu itu masih terasa.
Salah satunya terkait pendataan rumah warga setempat yang rusak dan belum masuk basis data di Kantor Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan) setempat.
"Kami sudah mengecek ke Bappeda dan nama kami belum masuk," kata Tarjo (50), seorang korban gempa bumi di wilayah Kecamatan Birobuli Selatan di Palu, Kamis (14/2).
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
Tarjo mengaku sebelumnya sudah didatangi seseorang untuk pendataan. Saat mereka mendata, kata dia, selain mencatat nama kepala keluarga (KK) dan memotret bangunan miliknya yang rusak diterjang gempa.
Namun, setelah dicek ke Bappeda Kota Palu, kata dia, ternyata data nama dan rumah yang rusak tidak masuk.
Hal senada juga disampaikan warga setempat lainnya, Made Sutarna.
Ia mengatakan beberapa hari lalu sudah mendatangi Kantor Bappeda Kota Palu untuk mengecek apakah nama dan bangunan rumahnya yang rusak sudah terdata.
Untuk mengeceknya, kata ayah satu putra itu, harus antre, sebab warga yang hadir cukup banyak dari semua penjuru Kota Palu.
"Kami antre berjam-jam hanya untuk memastikan bahwa rumah kami yang rusak sudah masuk 'data base'," kata dia.
Bak api jauh dari panggang, setelah diteliti satu per satu basis data tersebut, namanya tidak ada sehingga harus kembali memasukkan data tentang kerusakan rumahnya akibat bencana alam itu.
Ia mengatakan rumah yang belum masuk data masih diberikan ruang untuk dimasukkan dengan catatan harus dilengkapi foto/gambar bangunan yang rusak, KTP, kartu keluarga, dan surat kepemilikan rumah.
Namun, dia menyesalkan ada rumah yang tidak rusak, tetapi masuk dalam data.
Oleh karena itu, Made meminta sebelum basis data ditetapkan (final), sebaiknya petugas turun ke lapangan untuk pengecekan ulang kebenaran bahwa bangunan tersebut benar-benar rusak sehingga patut mendapatkan bantuan dana stimulan dari pemerintah.
"Jangan sampai rumahnya tidak apa-apa, tetapi ikut menikmati bantuan dimaksud," ujarnya.
Kota Palu selain diterjang gempa bumi dasyat, juga tsunami dan likuefaksi yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia dan dinyatakan hilang.
Bencana alam tersebut juga merusak banyak bangunan rumah penduduk, kantor pemerintah, jalan, listrik, telekomunikasi, toko-toko, mal, swalayan, dan berbagai usaha baik UMKM maupun IKM. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengikuti kegiatan merupakan penyintas gempa dan tsunami 2018.
Baca SelengkapnyaMomen pria kunjungi kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah yang alami likuefaksi 5 tahun lalu. Ternyata ada rumah yang masih ditinggali.
Baca SelengkapnyaMomen pria bagikan kenangan potret rumah di Google Maps sebelum peristiwa tsunami di Palu. Potretnya bikin pilu.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaDengan nada sedikt kesalnya, Ara mengatakan seharusnya Sulastri mengecek terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca Selengkapnya