Nestapa TKI Nuraini, tak digaji dan disiksa majikan hingga lumpuh
Merdeka.com - Kekejaman yang dialami tenaga kerja wanita asal Indonesia yang mengadu nasib di Kuwait terjadi lagi. Kali ini kasus penyiksaan oleh majikan dialami Nuraini.
"Nuraini kerja 10 tahun di Kuwait tanpa gaji. Selama 8 bulan dikurung dengan kaki dan badannya diikat, disiksa juga dengan benda tajam," ungkap Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Nisma Abdullah saat orasi Internasional Women Day di Bundaran HI, Minggu (8/3).
Nisma sebagai juru bicara ibu Nuraini menceritakan penyiksaan dialaminya karena majikan kesal ditagih gaji. "Penyebabnya adalah karena Nuraini meminta gaji, lalu yang terparah saat Nuraini menuntut gajinya selama 10 tahun yang belum terbayarkan dan minta pulang," tambahnya.
-
Siapa yang disiksa dengan roda hukuman? 'Korban dari roda hukuman bisa saja dianggap berbeda oleh orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini menjadi penyebab dari hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, sebagai 'seorang yang aneh', oleh orang-orang yang marah, sebagai penyebar wabah pes,' jelas para arkeolog yang melakukan penelitian.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Mengapa orang disiksa dengan roda hukuman? Teknik penyiksaan ini pada masa lalu kemungkinan umumnya dipakai untuk menghukum orang-orang yang dituduh dengan kejahatan berat. Akan tetapi, di wilayah Italia utara, hukuman semacam ini bahkan bisa diberikan pada orang yang dianggap sebagai penyebar wabah pes, dugaan yang disematkan pada pria ini.
-
Bagaimana cara menyiksa dengan roda hukuman? Salah satu contoh dari praktik penyiksaan dengan menggunakan roda hukuman adalah dengan menjatuhkan roda kayu yang berat ke lengan dan kaki. Bagian tubuh yang patah tadi kemudian akan diikat ke jeruji roda dengan tali. Penyiksaan tambahan juga dapat diberikan dengan luka menggunakan pisau hingga api.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Menurutnya, orangtua sempat risau karena kehilangan kontak dan melaporkan kejadian ini pada pihak terkait. "Saat orangtua Nuraini laporan hilang kontak dengannya, tapi pihak majikan berkata Nuraini kabur dari rumah padahal ia tidak pernah kabur melainkan disiksa. Jangankan keluar rumah, untuk sekedar buang sampah saja tidak," tegas Nisma.
Kini Nuraini yang menderita kelumpuhan sedang berjuang mendapatkan haknya. "Nuraini sekarang sengaja datang ke Jakarta menggadaikan sawah satu-satunya demi pertanggungjawaban kepada pemerintah terhadap kelumpuhan kakinya," ungkap Nisma.
Namun sayang, beberapa aksi yang telah Nuraini perjuangkan tidak diindahkan. Pemerintah mengaku tidak punya anggaran untuk menggantinya dan biro yang mempekerjakan Nuraini pun sudah lepas tanggung jawab karena sudah lebih dari 2 tahun masa kontrak.
"Sudah pernah ke Deplu, badan pertanggungjawaban TKI tapi jawaban mereka tetap nihil. Padahal Nuraini dipekerjakan melalui jalur biro resmi yang bernama PT. Alvindomas Buana yang berlokasi di Cipinang," tegas Nisma.
Nuraini mulai kerja sejak 2003 sampai 2014. Saat menuntut ke Deplu, Nuraini diklaim kabur dari 2011 yang dibuktikan dengan surat dari kepolisian. "Mereka takut bahwa harus menggaji Nuraini sejumlah tunggakan yang belum dibayarkan selama hampir 10 tahun sepertinya," tandas Nisma. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBisul di selengkangan membuat Septia menjalani operasi di rumah sakit dan tersadar dari operasi, Septia terkejut karena tangan dan kakinya dalam kondisi terikat
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaSang suami dinilainya pelit padahal ada angsuran bank dan koperasi yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaHeboh pasutri asal Purwakarta, Jawa Barat disekap dan diborgol hingga tak diberi makan saat bekerja di Kamboja.
Baca SelengkapnyaKondisi BA saat ini masih depresi berat dan dirawat di rumah aman Kota Salatiga.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Rantai ini menjadi bukti perbudakan pekerja tambang yang ada di Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca Selengkapnya