Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

New Normal Dinilai Jadi Momentum Revolusi Industri 5.0

New Normal Dinilai Jadi Momentum Revolusi Industri 5.0 Lukman Edy. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Sektor infrastruktur masih menjadi prioritas pembangunan di pemerintahan Presiden Joko Widodo sekalipun fokus utama visi pembangunan periode keduanya beralih pada pengembangan sumber daya manusia. Pandangan tersebut setidaknya dapat dilihat dari daftar proyek strategis nasional yang mayoritas masih diwarnai pembangunan infrastruktur.

"Wajar saja orang berpandangan begitu karena memang faktanya pembangunan infrastruktur baru bisa dirasakan kehadirannya pada periode Presiden Jokowi," kata Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy, Jumat (5/6).

Dia mengungkapkan, serangan pandemi Covid-19 sempat menyebabkan anggaran infrastruktur dipangkas cukup drastis. Kementerian PUPR melansir anggaran infrastruktur berkurang hingga 40 persen untuk mendukung program penanggulangan Covid-19.

Kebijakan new normal yang baru saja dicanangkan pemerintah dinilai memberi angin segar bagi dunia konstruksi. Walaupun, dalam pelaksanaannya tetap harus sesuai dengan protokol kesehatan.

"Karena itu dibutuhkan re-engineering terhadap skema-skema pembangunan infrastruktur yang lama, dan mencari terobosan baru," ujar Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya ini.

Lukman menambahkan, dunia konstruksi tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Sebab itu, new normal bisa menjadi momentum bagi dunia konstruksi menemukan model-model baru yang lebih efektif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurut Lukman, era new normal dapat dijadikan momentum untuk segera beralih pada konsep society 5.0. Utamanya pada iklim infrastruktur di Indonesia.

"Karena infrastruktur lah yang paling memungkinkan untuk memadukan SDM dengan teknologi 4.0," ujarnya.

Pemanfaatan teknologi informasi pada bidang infrastruktur di era new normal ini seharusnya tidak hanya dalam kegiatan internal perkantoran, tetapi juga dalam pengelolaan pekerjaan infrastruktur. Misalnya seperti digitalisasi pengelolaan jalan tol, pelaksanaan lelang yang berbasis digital untuk mengurangi penggunaan kertas dalam pengajuan.

Selain itu dalam pengembangan konstruksi harus mulai terbiasa menggunakan drone dan pelibatan UMKM dalam memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur. "Dunia konstruksi harus menyesuaikan dan mentransformasikan diri dengan kondisi new normal," terangnya.

Lukman mengatakan, dukungan teknologi 4.0 mutlak diperlukan untuk misi penyelesaian pekerjaan secara efektif, efisien dan tepat waktu dan mencapai hasil yang maksimal.

"Dengan begitu, kita benar-benar akan masuk di era society 5.0 dengan memanfaatkan momentum new normal ini," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Pembangunan IKN Turun Drastis di Era Prabowo, Begini Kata Gerindra
Anggaran Pembangunan IKN Turun Drastis di Era Prabowo, Begini Kata Gerindra

Anggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?

Dalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani

Pernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Prabowo Minta Sri Mulyani Tahan Anggaran untuk Proyek Baru
Prabowo Minta Sri Mulyani Tahan Anggaran untuk Proyek Baru

Penyetopan anggaran ini juga berlaku untuk pembangunan bendungan baru.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19

Baca Selengkapnya
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun

Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.

Baca Selengkapnya
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan

Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.

Baca Selengkapnya
Dana untuk Pembangunan IKN Nusantara di APBN 2024 Naik Jadi Rp40 Triliun, Untuk Apa Saja?
Dana untuk Pembangunan IKN Nusantara di APBN 2024 Naik Jadi Rp40 Triliun, Untuk Apa Saja?

Pada tahun 2023 realisasi belanja untuk pembangunan IKN sebesar Rp26,7 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp27,4 triliun.

Baca Selengkapnya