Ngaku bisa gandakan uang, dukun tipu korban hingga Rp 50 juta
Merdeka.com - Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, berhasil menangkap Dahri (53), warga Desa Gandurejo, Kabupaten Temanggung yang diduga sebagai dukun pengganda uang. Dalam aksinya, Dahri telah menipu sejumlah korban dengan total kerugian Rp 50 juta rupiah.
Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto mengatakan, kasus penipuan berdalih dukun pengganda uang ini terungkap berkat adanya laporan dari masyarakat.
"Setelah melakukan penyelidikan, kami mendapat titik terang bahwa Dahri yang selama ini kerap menjalankan praktik sebagai dukun dan telah menipu sejumlah orang," terang Suharto di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (20/90.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Dimana dukun itu dimakamkan? Kini, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa hubungan antara dukun dan bayi di makam? Namun, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
Menurut pengakuan Dahri sendiri, aksi penipuan ini ini telah dilakukan dalam setahun terakhir. Para korbannya berasal dari beberapa daerah, antara lain Comal, Pemalang, Purworejo, dan Riau. Agar korban percaya, ia mengajak mereka untuk terlebih dahulu menjalankan ritual di areal pemakaman di Desa Tegalrejo, Kecamatan Bulu.
Untuk memudahkan niat busuknya, ia mengajak korban duduk di depan makam tepat malam hari sembari membaca mantera khusus guna mendatangkan uang, dengan syarat membawa dua lembar daun sirih yang diletakkan di bawah sajadah, tiba-tiba muncul uang asli.
"Uang itu sebenarnya sudah saya persiapkan terlebih dahulu, tapi dengan trik tertentu korban tidak melihat. Tahunya daun bisa berubah jadi uang," ungkapnya.
Aksi Dahri kemudian berlanjut. Ia berpura-pura melipat-gandakan beberapa lembar uang, meski masih dalam nominal kecil agar korban semakin percaya. Hasilnya, uang sebesar Rp 2,1 juta dari korban asal Purworejo dan Rp 2,5 juta asal Comal, Pemalang mampu didapatkannya.
Terakhir, dia mengaku mampu menipu korban yang berasal dari Riau yang berniat melipat-gandakan uang sebesar Rp 50 juta menjadi miliaran rupiah. Apesnya, korban justru mendapat uang yang jumlahnya hanya sebesar Rp 13 juta bercampur kertas yang dimasukkan dalam sebuah kardus.
"Uang Rp 13 juta itu merupakan modal yang saya pinjam dari Bank. Agar korban percaya, saya menata kertas dicampur uang sedemikian rupa dan memasukannya ke dalam kardus," paparnya.
Ada pun uang Rp 50 juta yang didapatkannya dari korban-korbannya tersebut digunakannya untuk membayar utang ke Bank. Sedangkan sisanya ia belikan tembakau sebanyak 15 keranjang dan untuk berfoya-foya.
Sementara itu, dari tangan pelaku petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa sebuah kardus, sajadah, batu makam, dan satu keranjang tembakau yang belum sempat dijual oleh pelaku. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku diancam dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaSeorang pria mengaku dukun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang ibu muda. Dalam beraksi dia dibantu istrinya.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya