Ngaku bisa gandakan uang, ustaz palsu tipu korban dengan daun pohon
Merdeka.com - Ratusan juta rupiah dibawa seorang pria berinisial ASI yang pura-pura menjadi ustaz di Solear, Kabupaten Tangerang. Pelaku mengaku dapat menggandakan uang.
Pria warga Perumahan Bukit Cikasungka Blok EF RT 006/011, Desa Cikasungka Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang itu pun dilaporkan ke Polres Tangerang Kabupaten. Penipuan itu berlangsung sejak 2015 sampai 2017. Pelaku pun berhasil dibekuk.
Tak hanya itu, polisi juga menyita barang bukti sebanyak 16 unit kendaraan roda empat, dan empat unit kendaraan roda dua, dan puluhan handphone berbagai jenis. Lima karung dan 20 kardus daun pohon juga ikut disita.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Kapolresta Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri mengatakan, modus yang dilakukan tersangka adalah dengan cara mengelabui korban dengan janji akan memberikan bantuan modal usaha.
"Janji pelaku ternyata palsu karena sampai sekarang daun pohon yang diserahkan pelaku kepada korban enggak ada yang jadi uang," ujar Asep, Selasa (4/4).
Sementara itu, Haris, salah satu korban asal Telaga Cikupa Kabupaten Tangerang mengaku tertipu puluhan juta rupiah.
Awalnya dia diajak salah satu rekannya untuk melakukan pengajian rutin setiap malam di rumah pelaku. Setelah itu dirinya diminta uang oleh pelaku dan dijanjikan akan mendapatkan uang miliaran rupiah.
Setelah menyerahkan uang kemudian dia diberikan amplop untuk dibawa pulang. Namun saat dibuka amplop tersebut berisi daun pohon. "Ini bukan hanya saya, tetapi yang lain juga sama," katanya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan kasus ini masih diselidiki dan tak ingin salah mentersangkakan seseorang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaAlvin mengatakan AA ditangkap di Kelurahan Anabanua, Kecamatan Maniang Pajo
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab produksi uang palsu yang dilakukan tersangka AI dan M di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar tidak diketahui oleh rektorat.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaSejumlah harta warisan AH lenyap setelah digondol oleh polisi gadungan tersebut, yang juga mengaku sebagai anak seorang Brigjen Polisi.
Baca Selengkapnya