Ngaku Bisa Loloskan Jadi Polisi, IRT di Pekanbaru Tipu Pemuda Rp150 Juta
Merdeka.com - Seorang Ibu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru, Riau, berinisial R (41), diringkus polisi. Dia disangka telah melakukan penipuan hingga Rp150 juta dengan iming-iming korban dijamin lolos menjadi anggota kepolisian.
Kapolsek Tampan AKP I Komang Aswatama mengatakan, R diduga telah menipu keluarga MRF (20). "Pelaku R kami tangkap setelah menerima laporan penipuan dari korban. Modusnya dengan cara menjanjikan masuk Polri," kata Komang, Rabu (26/1).
Komang menjelaskan, aksi penipuan itu dilakukan pada 2020. Saat itu korban yang gagal dalam tes psikologi kemudian didatangi pelaku dan menawarkan bantuan dengan iming-iming korban dijanjikan akan diberangkatkan pendidikan Tamtama Brimob.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana modus penipuan Rihana Rihani? Si kembar Rihana-Rihani menyita perhatian publik, karena melakukan modus penipuan pre-order (PO) iPhone, yang menyebabkan kerugian mencapai Rp35 miliar.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa modus penipuan Rihana Rihani? Dalam melancarkan aksinya, si kembar menggunakan skema ponzi, dengan iming-iming harga iPhone murah.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Pelaku juga menyebutkan bahwa korban tidak perlu mengikuti tes tahap awal. "Pelaku mengiming-imingi dan bilang bisa korban ikut pendidikan Polri tanpa ikut tes lagi. Pelaku minta sejumlah uang imbalan dengan alasan kenal panitia penerimaan, katanya nanti masuk lewat jalur sisipan," jelas Komang.
Pelaku Sebut Ada Pihak yang Menjamin
Keluarga korban yang tergiur kemudian memercayai omongan R. Uang senilai Rp150 juta itu diberikan kepada pelaku dengan bertahap.
"Pengakuan korban sudah ratusan juta ya. Hampir Rp150 juta dan dibayarkan cash sama transfer secara bertahap, tapi untuk yang bisa kita buktikan baru Rp62 juta. Itu diakui pelaku," jelasnya.
Menurut keterangan pelaku, dia juga diberi janji seseorang yang menjamin korban untuk dapat lolos. Uang yang diperoleh dari korban rencananya juga akan diberikan kepada orang itu.
"Kata pelaku ada orang lain yang janjikan. Siapa orang ini nanti kita kejar, yang jelas ini sangat mencederai institusi Polri," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang segitu banyak nyatanya langsung ludes terpakai. Salah satunya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaDestiana salah satu korban penipuan mengaku dimintai uang Rp5 juta dan dijanjikan kerja di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita viral di media sosial usai diduga melakukan tindakan pelecehan seksual kepada batita (bayi umur lima tahun
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaBerharap dibantu transfer ke pelaku, sang ibu justru mendapat reaksi tak terduga.
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.
Baca Selengkapnya