Ngaku Buser bersenjata arit saat beraksi, 3 begal ditembak polisi
Merdeka.com - Tiga pelaku pencurian bermotor (ranmor) berinisial AA (39), R (44), dan N (32) dilumpuhkan dengan timah panas. Hal ini karena pelaku berusaha melakukan perlawanan saat hendak diamankan.
Ketiga pelaku kerap membuat warga Bekasi dan Cikarang resah. Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Andi Adnan mengatakan, modus ketiga pelaku pun bermacam-macam agar dapat melancarkan aksinya.
"Ini bermacam-macam yah modusnya mulai dengan cara memepet korban pada malam hari sambil menodongkan arit, dan juga minta diantar ke tempat balapan liar dengan iming-iming uang Rp 100 ribu," kata Andi di Polda Metro Jaya, Selasa (11/10).
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang divonis 3 tahun penjara? Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Kelas 1A Khusus telah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada Leon Tada, yang merupakan mantan office boy di salah satu gerai karaoke milik Inul Daratista. Leon dijatuhi vonis penjara selama tiga tahun setelah terbukti melakukan pencurian terhadap uang, mobil, dan laptop yang berada di kantor Inul.
Bukan hanya itu, kata Andi, pelaku juga sering berpura-pura menjadi anggota Buru Sergap (Buser) Polisi guna melancarkan aksinya.
"Ada juga yang ngaku-ngaku sebagai anggota buser dan meminta korban untuk ke kantor polisi dengan tuduhan korban telah melakukan tindak pidana dan kalau korban tidak percaya, dia langsung menelepon temannya yang pura-pura sebagai Kapolsek," ujarnya.
Lanjutnya, setelah korban masuk di dalam jebakannya. Korban dipaksa turun di tempat gelap, lalu motor langsung dibawa oleh pelaku.
"Ini kalau korban melawan dia gunakan sajam jenis arit untuk melukai korbannya," ucapnya.
Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 365, 368 dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 9 tahun penjara. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaAksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca Selengkapnya