Ngaku diculik dan uang Rp 130 juta raib, staf Wabub Majene berbohong
Merdeka.com - Lelaki berinisial Im, (26), staf Wakil Bupati Majene yang saat ini maju sebagai calon bupati Majene, Propinsi Sulawesi Barat, Fahmi Massiara mengaku diculik dan uangnya hilang. Namun ternyata hal itu hanya rekayasa belaka.
"Iya korban selaku pelapor itu sudah mengakuinya," ujar singkat AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan, Kapolres Majene, Minggu, (25/10) dikonfirmasi via ponselnya.
Dikatakan, akan ada rilis resmi kasus ini dari Polda Sulsel. Hanya saja, lanjutnya saat berusaha dikorek, bahwa pelapor yang tadinya mengaku korban penculikan ini sudah diamankan. Tetapi statusnya sementara ini masih saksi.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Ada pun soal nama staf wakil bupati ini yang awalnya disebut bernama Ilham, kemudian kini beredar menjadi nama Imran, AKBP Sonny Budi Mahar Adityawan menegaskan yang pasti pelapor itu berinisial I.
"Maaf mba, terkait kasus di Majene ini saya tidak mau melampaui kewenangan pimpinan kami. Silakan konfirmasi ke Polda Sulsel," ujarnya membatasi pembicaraan karena katanya masih ada urusan lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ilham, staf wakil bupati Majene itu melapor ke Polres Majene bahwa telah menjadi korban penculikan oleh sekira empat orang laki-laki.
Dia melaporkan dirinya, kejadian Kamis, (22/10). Saat berada di depan rumah pribadi pimpinannya di Jalan Battayang, Majene, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya dan memaksanya naik ke atas mobil. Katanya, saat di atas mobil sudah tidak sadarkan diri. Baru tersadar ketika dirinya ditinggalkan di tengah sawah yang ada di pinggir jalan dalam wilayah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Uang senilai Rp 130 juta yang dibawanya beserta sebuah ponsel miliknya sudah hilang.
Berdasarkan laporan Ilham ke polisi, dia kemudian kembali ke Kabupaten Majene dengan menumpang mobil kampas. Jumat malam, (23/10), peristiwa yang dialaminya yang ternyata rekayasa itu baru dilaporkan ke Polres Majene.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaKorban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaKorban salah tangkap dan penganiayaan di Sukabumi, B (35) telah mencabut laporannya. Namun, empat polisi yang diduga terlibat kasus itu tetap diperiksa Propam.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaImam Masykur, pemuda asal Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh tewas diculik dan dianiaya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka RM.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku bekerja sebagai agen di Badan Intelejen Indonesia (BIN).
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca Selengkapnya