Ngaku keturunan wali bisa lipatgandakan uang, Amar bawa kabur Rp 200 juta
Merdeka.com - Amar alias Asep (54) warga Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung memperdayai korbannya, dengan mengaku sebagai keturunan wali. Tersangka mengaku mampu melipatgandakan uang melalui sebuah proses ritual yang harus dijalani korban.
Korbannya adalah Muslih (55) warga Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alih-alih ingin memiliki uang miliaran rupiah, justru kehilangan uang Rp 200 juta yang dibawa lari pelaku.
"Pelaku mengaku sebagai keturunan wali yang bisa menggandakan uang secara gaib, bisa mengambil perhiasan harta karun," kata Ipda Eka Yuliandri Aska, Kasubbag Humas Polres Malang, Minggu (9/9).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
Korban diminta menyediakan kebutuhan ritual, mahar dan tebusan sejumlah uang, dengan janji bisa melipatgandakan hartanya menjadi miliaran rupiah. Belakangan korban baru menyadari kalau telah menjadi korban penipuan.
Kata Aska, korban berkenalan dengan Amar dalam rentang 2017 hingga 2018. Selama perkenalan, korban mengaku mendapatkan serangkain cerita bohong dari pelaku. Cerita itu disampaikan guna meyakinkan korbannya agar percaya dan mau menggadakan uangnya secara gaib melalui pelaku.
Guna meyakinkan korban, sebuah tipu daya ritual ditunjukkan oleh pelaku perhiasan emas yang sebenarnya palsu. Korban pun semakin tergiur dan yakin untuk menggandakan uangnya.
"Korban sadar terperdaya saat waktu ritual yang dijajikan tiba," katanya.
Saat itu waktunya akan dibuka perhisan dalam kotak kayu dan koper yang dikatakan akan berisi uang miliaran rupiah. Barang-barang tersebut dijanjikan bisa dibuka sesuai dengan tanggal dan waktu yang ditetapkan.
"Tetapi pelaku menghilang, akhirnya korban membuka sendiri. Ternyata isinya potongan kertas, amplop kosong dan minuman kemasan dan perhisan emas dari bahan imitasi atau palsu," katanya.
Polisi berhasil menangkap tersangka berikut sejumlah barang bukti yang digunakan untuk proses ritual di antaranya duparatus, 17 botol minyak wangi berbagai merk, botol kemenyan.Selain itu juga disita tasbih besar, sabuk kulit, baju koko, kopyah hitam, pisau komando warna kuning emas.
Polisi juga menyita 148 perhiasan emas mitasi, 12 buah patung warna kuning emas, satu botol yang dikatakan beriisi perhisan emas tetapi berisi batu.
Disita juga 7 kotak kardus dikatakan berisi uang tetapi ternyata berisi potongan kertas, amplop kosong, beras, minuman kemasan gelas.
Barang berupa tas koper, kotak kayu, tas hitam juga dijadikan barang bukti. Barang tersebut dikatakan sebagai sumber uang yang tidak habis diambil 7 keturunan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaDia tega menipu pasutri pengrajin gerabah yang ingin dua putranya masuk polisi.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca Selengkapnya