Ngaku korban begal demi klaim asuransi, Hendro masuk bui
Merdeka.com - Maraknya aksi begal, rupanya juga dimanfaatkan Suhendro alias Hendro (21). Warga Pasar I Tanjung Sari, Medan, ini pura-pura dirampok untuk mengajukan klaim asuransi. Namun, akal bulus Hendro terbongkar. Pegawai minimarket ini pun diringkus polisi, Jumat (6/3).
Informasi dihimpun, Hendro mengadu ke Polsek Delitua, Senin (2/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika itu dia mengaku telah menjadi korban pencurian dengan kekerasan di Jalan Ngumban Surbakti.
Dia menyebut para begal telah merampas sepeda motor Suzuki Satria dengan pelat nomor BK 4338 AFH miliknya. Laki-laki ini pun menyebut pelaku berboncengan dengan 3 unit sepeda motor. Mereka kemudian memepet dan menodongnya dengan pisau sebelum merampas sepeda motornya.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
Laporan Hendro kemudian ditelusuri petugas Unit Reskrim Polsek Delitua. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah dilakukan pemeriksaan, kami melakukan penyelidikan ke TKP dan melakukan prarekonstruksi. Akhirnya terungkap laporan korban tidak benar atau dengan kata lain laporan korban direkayasa," kata Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Martualesi Sitepu.
Karena laporannya terbukti direkayasa, Hendro pun ditangkap. Dia dijerat dengan pasal membuat laporan palsu. Pengakuan Hendro, dia nekat membuat laporan palsu agar dapat mengajukan klaim asuransi karena sepeda motornya masih kredit.
Hendro juga mengatakan dia nekat merekayasa laporan itu karena tidak mengetahui keberadaan sepeda motornya. Kendaraan itu awalnya dipinjam tetangganya, Dayat, pada Jumat (27/2) pekan lalu. "Saya tidak tahu di mana keberadaan Dayat, sehingga saya terpaksa buat laporan palsu untuk mendapatkan asuransi," akunya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam laporan yang dilakukan di Polres Tasikmalaya itu, HS mengaku kehilangan uang Rp6,8 juta karena aksi kejahatan yang dialaminya itu.
Baca SelengkapnyaPelaku yang berboncengan kemudian mendahului korban dari kiri
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca SelengkapnyaSusanto beralasan harus menafkahi mantan istri, anak-anak dan orang tuanya yang sudah uzur.
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda mengaku sebagai pengemudi ojol viral di media sosial. Dia menyebut dirinya menjadi korban begal, namun cerita berbeda diungkap polisi.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaSusanto didakwa melakukan penipuan karena mengaku-ngaku sebagai dokter dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun lebih.
Baca SelengkapnyaPolsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca Selengkapnya