Ngaku petani, belasan pria ini nyambi curi ternak di Lembang & Cisarua
Merdeka.com - Komplotan pencuri spesialis hewan ternak di kawasan Kabupaten Bandung Barat ditangkap polisi. Dalam setiap aksinya, mereka kerap mengikat mulut hewan agar tidak bersuara.
Komplotan beranggotakan Tata 39, Ipan (35) dan Dada (36) ini diketahui sudah beraksi sebanyak 13 kali dengan hasil curian 26 ekor domba maupun kambing yang telah dijual.
"Setelah melakukan tindak pencurian, komplotan ini biasa menjualnya ke seorang penadah di Pasar Padalarang dengan harga murah," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (12/12).
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Dimana domba-domba itu dipelihara? Mas Defit adalah seorang peternak domba kontes asal Kecamatan Batur, Banjarnegara. Harga dombanya mahal-mahal. Bahkan sepasang domba yang ia ternakkan pernah ditawar hingga Rp150 juta. Agar domba kontesnya berkualitas tinggi, ia selalu memprioritaskan hewan ternaknya. Tak tanggung-tanggung, demi kenyamanan domba-dombanya, Mas Defit membuatkan kandang khusus yang ia bangun di dalam rumahnya sendiri.
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
-
Kenapa anjing diselundupkan? DH (43), salah satu tersangka kasus penyelundupan anjing mengaku bahwa ia membeli hewan tersebut seharga Rp250 ribu per ekor dalam kondisi siap kirim. Sebanyak 226 ekor anjing itu selanjutnya akan dikirim ke Kabupaten Klaten dan sudah ditunggu pembeli. Rencananya anjing-anjing itu akan dijual kembali dalam kondisi hidup dengan harga Rp350 ribu per ekor.
-
Bagaimana cara anjing diselundupkan? Sabtu (6/1) malam, polisi mengamankan sebuah truk pengangkut ratusan ekor anjing yang diduga tanpa dokumen resmi di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang.
-
Siapa yang mencuri ayam jago? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
Saat diperiksa, mereka berdalih mencuri pekerjaan sampingan karena sehari-harinya bertani. Biasanya, mereka beraksi di sekitaran Lembang dan Cisarua saat kondisi lingkungan di sekitar sudah sepi. Setelah dianggap aman, kandang domba warga dibobol dengan menggunakan sebilah golok kecil.
"Agar tak bersuara, mulut hewan curiannya diikat tali kemudian dimasukkan ke karung," ujar Rusdy.
Setelah berhasil, hewan curiannya dibawa pakai angkot yang disewa para tersangka. Untuk menghilangkan jejak, tersangka biasanya menyembelih hewan curiannya, lalu langsung menjualnya dengan harga di bawah standar kepada penadah yang juga telah diamankan polisi.
Terkait keresahan masyarakat yang mengaku sering kehilangan hewan ternaknya, Rusdy menyatakan, polisi akan terus melakukan pengembangan karena disinyalir masih ada tersangka lain yang belum tertangkap.
"Kawanan ini sangat meresahkan karena telah beberapa kali melakukan aksinya di berbagai wilayah. Pengakuannya hanya 13 kali, padahal bisa lebih," bebernya.
Salah tersangka, Tata, mengaku untuk menentukan target curian, ia dan kawan-kawannya terlebih dahulu memetakan wilayah dan kondisi lingkungannya. "Keliling dulu lihat kondisi, dianggap aman, baru kita melancarkan aksi. Sekali beraksi, paling hanya butuh waktu 30 menit saja sampai hewan berhasil diangkut," katanya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat dengan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan dengan lama penjara paling lama 7 tahun. Sedangkan penadah dijerat pasal 480 KUHPidana tentang penadahan dengan lama kurungan 4 tahun.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPara petani Rorotan lebih mengutamakan tali dan baju untuk menjaga padi yang akan dipanen agar terhindar dari seragan hama burung pipit.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan pengeroyokan terhadap Nasril dan Andi Gunawan, penjaga parkir minimarket menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaSelain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata Gegesik juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satunya berburu tikus.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca Selengkapnya