Ngaku polisi bisa loloskan calon Bintara, pria ini tipu korban ratusan juta
Merdeka.com - Naspianto alias Babe, kini berakhir di penjara akibat perbuatannya selama ini menipu masyarakat yang ingin menjadi anggota bintara Polri di Pekanbaru. Polsek Pekanbaru Kota meringkus pria paruh baya ini atas laporan warga yang sudah menyetorkan uang ratusan juta, namun tak kunjung lolos sebagai anggota polisi.
Kapolsek Pekanbaru Kota, Kompol Hanafi, mengatakan Babe mengaku bisa meloloskan masyarakat untuk menjadi Bintara Polri dengan modus memintai uang hingga ratusan juta rupiah sebagai pelicin.
"Ada warga yang membuat laporan, korban telah menyetor uang sebesar Rp150 juta untuk lolos menjadi anggota Polri beberapa waktu lalu," ujar Hanafi, Kamis (22/3).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Hanafi menegaskan, Polri tidak pernah memungut biaya dalam penerimaan anggota. Mendapati laporan tersebut petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan.
Tidak butuh waktu lama, Kanit Reskrim Polsek Pekanbaru Kota yang terus berkoordinasi dengan korban berhasil memancing pria paruh baya tersebut di sebuah lokasi warung makan di Kecamatan Rumbai.
"Petugas memancing tersangka dengan menawarkan ada masyarakat yang ingin menjadi polisi dan membutuhkan bantuan dia serta bersedia menyerahkan uang. Lalu dibuatlah kesepakatan untuk bertemu," kata Hanafi.
Pelaku terpancing karena mendengar bakal dikasih uang ratusan juta seperti yang telah dilakukannya selama ini. Mereka menyepakati pertemuan awal pekan ini. Untuk memastikan Babe merupakan orang yang sedang dicari. Kompol Hanafi meminta korban untuk ikut serta pertemuan itu.
Saat pelaku datang dan korban membenarkan bahwa Babe adalah orang yang dilaporkannya itu. Tak ingin lama-lama menunggu dan khawatir buruannya kabur, polisi langsung meringkus Babe.
"Petugas menangkap pelaku dan memintanya untuk tidak melawan, kemudian dibawa ke Mapolsek untuk pemeriksaan," terang Hanafi.
Kepada polisi, Babe mengaku telah menjalankan aksi penipuan berkedok bisa meloloskan menjadi anggota polisi sejak 2011 silam hingga saat ini. Aksinya itu tidak hanya dilakukan di Pekanbaru, melainkan sejumlah daerah di Riau seperti Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.
Para orangtua dan pemuda yang ingin menjadi polisi tertipu dengan bujuk rayu dan hasutan Babe selama ini. Namun, tidak semua korbannya yang melaporkan Babe ke kepolisian.
"Korban diperdaya tersangka dengan uang mahar paling sedikit Rp 150 juta. Tersangka mengaku pernah meminta uang sebesar Rp 300 juta dengan janji bisa meloloskan calon Bintara Polwan, tapi tidak lulus," ucapnya.
Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak mengaku sebagai anggota polisi. Tersangka yang merupakan mantan sopir truk itu hanya berlagak seolah mengenal petinggi Polri dan bisa meloloskan calon Bintara.
"Kita terus mendalami kasus tersebut karena diduga cukup banyak korban yang hingga kini belum melapor ke kepolisian. Masyarakat jangan terpedaya dengan bujuk rayu menyerahkan uang untuk bisa lolos menjadi anggota Polri. Karena penerimaan Polri dilakukan secara transparan dan gratis," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaSebuah video viral yang dinarasikan kisah pemuda yang tertipu tes menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca Selengkapnya