Ngaku polisi dan diduga coba merampok, pemuda ini dihajar massa hingga babak belur
Merdeka.com - Aksi kejahatan yang dilakukan MSN (22) dan seorang rekannya tidak berjalan sesuai rencana. Penyamaran mereka sebagai petugas kepolisian untuk melakukan perampokan terbongkar setelah korbannya melakukan perlawanan.
MSN ditangkap dan dihakimi warga, sementara rekannya melarikan diri dari kejaran massa. "Seorang pelaku sudah diamankan beserta barang bukti 1 unit sepeda motor, 3 STNK, 3 kunci kontak, alat isap sabu. Pelaku dan temannya (DPO) diduga sudah sering melakukan perampokan dengan modus serupa," kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Faidil Zikri, Senin (3/9).
Perampokan itu dialami Akhyaruddin (19) warga Dusun 16, Desa Percut, Percut Sei Tuan. Awalnya, korban bersama temannya Ahmad Budiman, sedang duduk di atas sepeda motor di tepi jalan Desa Saentis tiba-tiba didatangi dua laki-laki tidak dikenal mengendarai sepeda motor.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Kedua pria itu mengaku sebagai polisi. Mereka meminta Akhyaruddin untuk menunjukkan STNK sepeda motornya. "Pelapor menjawab, 'tidak ada'. Pelapor kemudian dibawa, katanya mau ke kantor polisi," jelas Faidil.
Sampai di Desa Tapak Bayan, MSN memerintahkan korban yang tengah memboncengnya untuk berhenti di salah satu rumah kosong. Mereka minta uang damai Rp 700 ribu. Namun Akhyaruddin mengaku tidak punya uang.
Pelaku kemudian membawa pelapor jalan-jalan. Akhyaruddin mulai curiga dengan gelagat pelaku. Sampai di Jalan Pasar XV Dusun 20 Desa Bandar Klippa, pelapor berteriak. "Begal, begal," jeritnya.
Bukan hanya berteriak, Akhyaruddin juga berupaya kunci kontak sepeda motornya. Namun, MSN mendorongnya sehingga terjatuh.
Namun, teriakan Akhyaruddin telah memicu kedatangan warga. MSN ditangkap dan dihakimi hingga babak belur. Sementara rekannya berhasil melarikan diri.
Sekitar pukul 21.00 Wib, personel piket Polsek Percut Sei Tuan kemudian tiba di lokasi. Mereka mengamankan MSN. Warga Jalan Terusan, Dusun 2, Desa Bandar Setia, Percut Sei Tuan ini dibawa ke mapolsek. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit sepeda motor Honda beat hitam BK 4237 AFQ, tas pelaku, pisau kecil, alat isap narkoba, plastik klip putih kecil kosong, pipet, cotton buds, flash disk, 3 STNK, 3 kunci kontak, dompet, dan kartu lainnya.
Polisi masih memeriksa MSN. Dia diduga telah berulang kali melakukan perampokan dengan modus yang sama. "Pelaku mengaku melakukan perbuatan itu untuk membantu keluarga," jelas Faidil.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Si maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaPemuda di Bekas Dibegal Usai Nongkrong, Motor Milik Orang Tuanya Raib Digondol Pelaku
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaTerlihat pelaku mengancam dan meminta HP serta uang dari pemilik warung.
Baca SelengkapnyaBerbekal video yang ada, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya meringkus pelaku.
Baca SelengkapnyaKetika itu, korban hendak menyelesaikan masalah dengan seseorang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya