Ngaku Polisi Lalu Bawa Kabur 12 Motor, 4 Begal di Samarinda Ditembak
Merdeka.com - Empat orang anggota sindikat begal di Samarinda, Kalimantan Timur, ditembak tim Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Minggu (23/5) malam. Dalam aksinya, mereka mengaku polisi lalu merampas sekurangnya 12 sepeda motor.
Para pelaku beraksi selama bulan Ramadan lalu. Korban mereka umumnya remaja laki-laki.
Modus yang digunakan yakni menyetop motor korban saat melintas di kawasan jalan sepi. "Mereka sindikat begal. Mengaku polisi, seolah-olah bertindak sebagai polisi kepada korbannya," kata Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zaenal Arifin di kantornya Jalan Ir H Juanda, Senin (24/5) sore.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
"Aksinya dilakukan malam hari. Mereka mengikuti korban dari belakang, kemudian menghentikan di pinggir jalan. Seolah polisi memeriksa surat-surat, lalu bawa kabur motor korban," imbuhnya.
Kasus ini terungkap dari laporan korban yang mengaku sepeda motornya dibawa polisi. Tim dari Polsek Samarinda Ulu melakukan penyelidikan.
Dari penyelidikan itu, para pelaku teridentifikasi. Empat orang di antaranya dibekuk di tempat berbeda. "Dua lagi masuk DPO (Daftar Pencarian Orang)," ujar Zaenal.
Keempat pelaku ternyata residivis. "Saat penangkapan, ada perlawanan. Sehingga harus dilakukan tindakan tegas dan terukur," tegas Zaenal.
Dari pemeriksaan awal mereka mengaku sudah merampas 12 sepeda motor. Beberapa di antaranya sudah diamankan sebagai barang bukti.
Keempat pelaku kini meringkuk di penjara. Penyidik menjerat mereka dengan Pasal 365 KUHP karena melakukan pencurian dengan kekerasan. "Kasus ini terus kita kembangkan," pungkas Zaenal.
Salah seorang tersangka, GR (34), yang pernah menjalani hukuman 4 bulan penjara karena kasus penikaman, mengaku nekat mengaku polisi untuk menakuti korban. Bahkan, dia pun sempat membawa pistol mainan.
"Saya tidak ada pekerjaan, begal saja. Kalau tidak begitu (mengaku sebagai polisi) tidak bisa dapat apa-apa. Di mana ada penadah, di situ motor mau kita jual. Ya, mereka (korban) percaya saja (pelaku mengaku sebagai polisi)," ucap GR. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnya