Ngaku relawan Jokowi, pasutri tipu belasan Kades di Cianjur
Merdeka.com - Belasan kepala desa (Kades) di wilayah Cianjur selatan, Jawa Barat, tetipu pasangan suami istri (pasutri) yang mengaku sebagai relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasutri itu mengaku dapat mencairkan pengajuan pembangunan desa ke Presiden.
Hal tersebut, diungkapkan Kepala Desa Mekarlaksana Kecamatan Cikadu, Dindin, saat dihubungi dari Cianjur. Dia mengatakan, ada dua orang yang mengaku relasi atau dekat dengan pemerintah pusat serta sebagai relawan dan dekat dengan Presiden Jokowi.
"Dua orang itu, perempuan dan laki-laki, sepertinya pasangan suami-istri. keduanya meminta kepala desa untuk datang ke salah satu hotel yang ada di wilayah Cianjur kota," katanya, seperti dilansir Antara (11/1).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa saja contoh penipuan kos-kosan? Contohnya yang penipuan dengan meminta pembayaran melalui transfer bank tanpa konfirmasi atau jaminan yang jelas.
-
Bagaimana penipu menawarkan pinjaman BRI? 'Dibuka hari ini pinjaman nasabah BRI, bisa kak, biaya admin dipotong saat pencairan Rp20rb per 1 jutanya. Gimana minat? Hubungi nomor saya WA 088184xx039,' narasi yang diunggah akun Facebook Elsa Safira.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Saat bertemu dengan keduanya, tutur dia, mereka membicarakan masalah proyek pembangunan sejumlah infrastruktur dan pembangunan lainnya yang sudah masuk Musrembangdes akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
"Merasa tertarik untuk memajukan wilayah, kami mendatangi hotel tempat keduanya menginap, ketika bertemu kami diminta membuat proposal sebanyak-banyaknya yang nantinya akan dibawa ke Jokowi langsung untuk dicairkan, namun mereka meminta uang transportasi sebesar Rp 300 ribu," katanya.
Bahkan tambah dia, sejumlah kepala desa lainnya di wilayah selatan seperti Desa Sirnagalih dan Kertamukti, Kecamatan Sindangbarang, Desa Wargaluyu dan Desa Panyindangan, Kecamatan Cibinong, sempat membuat sejumlah pengajuan di mana masing-masing pengajuan dikenakan tarif hingga jutaan rupiah.
"Saya hanya mengajukan satu proposal dikenakan Rp 300 ribu untuk biaya. Namun untuk dua proposal lebih dikenakan biaya hingga jutaan rupiah. Awalnya saya mau mengajukan lebih namun saya agak curiga karena ongkosnya berbeda pula," katanya.
Hingga saat ini, jelas dia, belasan kepala desa belum melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib karena tidak mengetahui identitas kedua pelaku. Namun pelaku wanita yang sempat mengaku sebagai relawan Jokowi menyebut namanya Andriati berumur 40 tahunan.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Cianjur, Dadan Harmilan, mengimbau, agar kepala desa di wilayah tersebut, terutama di selatan, tidak percaya janji-janji proyek pembangunan desa pada siapa pun, apalagi sampai dipungut biaya. Sebab, ungkap dia, setiap program bantuan ataupun rencana pembangunan akan melalui Bappeda, baik dari pemkab, provinsi, maupun pemerintah pusat.
"Banyak laporan yang mengaku kepala desa tertipu oleh orang yang mengaku bisa tembus ke pemerintah pusat dapat mencairkan proyek pembangunan desa. Bahkan, hampir ada yang tertipu jutaan rupiah per kepala desa, namun mereka sempat bertanya ke kami terlebih dahulu, sehingga tidak tertipu," katanya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.
Baca SelengkapnyaCapres-cawapres nomor 3 Ganjar-Mahfud pun menyiapkan sejumlah strategi untuk merebut hati para calon pemilih Jabar.
Baca SelengkapnyaInvestigasi yang dilakukan tim kuasa hukum PDIP kubu Luthfi-Yasin sangat masif mengerahkan aparat desa.
Baca SelengkapnyaTemuan itu berdasarkan aduan diterima Tim Hukum Nasional AMIN Jatim melalui layanan call center yang dibuka sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAtikoh mengajak seluruh elemen partai politik pengusung dan relawan bergerak untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPilkada Jateng diwarnai dengan dugaan pengerahan kepala desa (kades) untuk mendukung salah satu paslon cagub cawagub.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Perkasa berharap Bawaslu tidak sekadar memeriksa kasus ini tetapi juga mengusut dalang dari ketidaknetralan para kades ini.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaTim Ganjar-Mahfud Beberkan Skema Nepotisme Jokowi Untuk Menangkan Prabowo Gibran di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaLaporan Tim Pengawal Demokrasi diterima Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dengan nomor 001/PL/PB/Prov/14.00/X/2024.
Baca SelengkapnyaKomarudin Watubun menyebut Pilkada Jawa Tengah sangat menarik, karena dua pimpinan tertinggi turun tangan.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, fokusnya pada pekan pertama adalah memperkenalkan pasangan urut nomer 2 tersebut pada warga Jawa Barat secara umum.
Baca Selengkapnya