Ngaku wartawan, penipu di Mataram coba sogok polisi Rp 15 juta
Merdeka.com - Seorang wartawan gadungan, RY alias Vicky (38) berusaha menyuap polisi agar dirinya dibebaskan dari proses hukum terkait kasus penipuan pembelian kendaraan roda empat. Kepada polisi yang akan menangkapnya, RY menawarkan uang RP 15 juta.
"Saat ditangkap, RY dengan tenangnya menghampiri saya dan langsung menawarkan uang Rp 15 juta agar dilepaskan malam itu juga," Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (Kaurbinops) Satuan Reserse Kriminal Polres Mataram Ipda Remanto, seperti dikutip Antara, Sabtu (27/9).
RY ditangkap setelah polisi mendapat laporan dari Karyadi, warga asal Kabupaten Lombok Utara yang mengaku telah ditipu oleh tersangka. Tersangka ditangkap saat berada di rumah kerabatnya di Ampenan pada Rabu (24/9) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Dari hasil pengembangan sementara kepolisian, RY tidak hanya sekali dalam melancarkan aksi penipuannya. "Saat ini sudah ada tiga korban yang resmi melaporkan ke polisi di antaranya terkait kasus 'calo' pegawai negeri sipil dan eksekusi tanah," ujarnya.
Polisi menduga RY sudah berpengalaman dalam melancarkan aksinya tersebut, karena menurut Remanto, saat diperiksa RY terlihat tenang dan tampak meremehkan pihak kepolisian yang memeriksanya.
Menurut pengakuan RY, Remanto mengatakan bahwa dia kerap menyamarkan identitas aslinya guna meyakinkan calon korban. Terkadang, kata dia, ia mengaku sebagai wartawan, intelijen KPK, pegawai kejaksaan, atau pegawai di provinsi.
"Banyak motif yang digunakan dalam aksi penipuannya, hasil yang didapatkannya pun sampai jutaan rupiah," ujarnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaTipu Wanita Kenalan di Medsos, Briptu FA Dijebloskan ke Tahanan Propam Polrestabes Surabaya
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dilakukan penahanan terhitung hari ini, Jumat (15/3).
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca Selengkapnya