Ngambeknya Fahri disentil karangan bunga sampai mau pensiun dari DPR
Merdeka.com - Ibu kota tengah dilanda demam karangan bunga. Fenomena tersebut dimulai saat Balai Kota DKI Jakarta dibanjiri ratusan karangan bunga berisi dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta beserta wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat atau Djarot.
Rupanya, fenomena tersebut memberikan inspirasi tersendiri bagi segelintir pihak untuk menyampaikan pendapatnya.
Seperti sebuah karangan bunga yang dikirimkan dari kelompok atas nama rakyat untuk para wakilnya di Parlemen, yakni Fadli Zon, Setya Novanto dan Fahri Hamzah.
-
Kenapa Firli digugat? Ia pun menggugat Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Dalam gugatan ini, pemohonnya adalah Ketua KPK Firli Bahuri yang diwakilkan oleh penasihat hukumnya, Ian Iskandar dan kawan-kawan.
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Bagaimana tanggapan Kartika Putri terhadap hujatan? Ia juga mengizinkan siapa pun yang ingin menghina atau mencibirnya terkait pernyataannya tersebut. Namun, ia dengan tegas meminta agar orang tidak mengolok-olok kegiatan mengaji.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
-
Bagaimana reaksi netizen terhadap permintaan maaf Kartika Putri? Permintaan maaf Kartika ini pun menuai banyak reaksi dari netizen. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang juga kembali mencibir wanita cantik tersebut.
Dari pesan yang disampaikan dirasakan jika si pengirim kecewa akan keputusan para pimpinan DPR menyetujui hak angket kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam hal ini DPR mendesak agar KPK membuka rekaman saat pemeriksaan Miryam S Haryani, mantan anggota Komisi II Fraksi Hanura yang mengetahui persis bagi-bagi duit di kasus e-KTP.
Si pengirim menolak diwakilkan suara mereka di parlemen oleh ketiga pimpinan tersebut.
"Kepada Fadli Zon, Setya Novanto, dan Fahri Hamzah kami berduka cita atas hilangnya hati nurani dan butanya mata hati anda semua dengan disetujuinya hak angket DPR terhadap KPK. Dari kami rakyat yang menolak anda wakili dan berdoa semoga anda tidak terpilih kembali," demikian isi karangan bunga bernada sindiran itu seperti dikutip merdeka.com.
Karangan bunga buat Fadli Fahri dan Setnov ©2017 Merdeka.com/renald ghiffari
Gayung bersambut. Sindiran kena disasaran.
Fahri Hamzah bergeming. Menanggapi pesan dalam karangan bunga, Politikus PKS ini mengaku akan pensiun dari anggota DPR.
"Insya Allah saya tidak maju lagi, saya sudah capek jadi legislatif," ujar Fahri sambil tersenyum kepada awak media di Gedung DPR, Kamis (4/5).
Fahri juga tak berniat bertarung di Pemilihan Presiden 2019. Sambil bergurau dia juga menyinggung langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang memilih memiliki program talkshow setelah tak lagi menjadi Gubernur DKI.
"Kalau yang saya dengar Ahok mau jadi talkshow itu bagus sekali. Saya sendiri punya imajinasi mau jadi talkshow saja di televisi, kalau ada yang mau," katanya sambil bercanda.
Disamping itu, Fahri menilai banjirnya karangan bunga di Balai Kota, Mabes Polri, dan sejumlah Polda di Indonesia sebagai aksi kelanjutan perang antar pendukung di Pilkada DKI yang sebelumnya ramai di media sosial. Dia menuding aksi kiriman bunga dilakukan para pendukung pasangan petahana Ahok- Djarot yang kalah dari pasangan Anies-Sandiaga.
"Saya kira ini adalah ekor dari perang di sosial media karena ada yang merasa kalah dan lalu mereka melakukan gerakan yang sangat disayangkan kalau itu dilakoni oleh satu orang yang banyak uang," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Baca SelengkapnyaSemakin jelas bahwa selama ini, ada pihak yang teriak-teriak curang padahal dirinya sebagai pelaku kecurangan.
Baca SelengkapnyaDalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik
Baca SelengkapnyaDeretan karangan bunga berjejer di depan PN Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak gentar dengan ancaman Fahri tersebut
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat ramai dihujat netizen karena dinilai tak turut buka suara soal RUU Pilkada yang akhirnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaAkun Fufufafa masih trending di media sosial. Netizen mengaitkan akun tersebut dengan Wakil Presiden Terpilih RI Periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaEko nantinya bakal disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sebagaimana lokasi dan delik terjadi korupsinya.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai pajark Rafael Alun Trisambodo membongkar bagaimana kehidupan seorang PNS. Tak disangka, PNS yang digaji dengan uang rakyat hidup penuh kemewahan.
Baca SelengkapnyaPembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Baca Selengkapnya