Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ngamuk, Wakapolsek juga pukul & ancam tembak karyawan karaoke

Ngamuk, Wakapolsek juga pukul & ancam tembak karyawan karaoke Tempat karaoke paska Wakapolsek Gunung Pati ngamuk. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Selain mengamuk di Mapolsek Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Wakapolsek Gunungpati AKP Hadi sebelumnya memukul karyawan tempat karaoke Kumala Asri Cafe Alam dan Resto Senin (16/2). Tak hanya itu, AKP Hadi juga mengancam akan menembak pengelola kafe yang ada di Kawasan Jedung, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Ancaman dan pemukulan itu dilakukan AKP Hadi saat hadi marah-marah karena dua Sales Promotion Girl (SPG) produk rokok berlogo kepala indian itu meminta untuk dipulangkan ke rumah mereka. Alasannya, pukul 16.00 WIB sebelum pulang ke rumah mereka harus laporan ke kantor. Namun AKP Hadi malah berupaya menahan dan menyekap dua SPG tersebut.

"Mulai marah mulai maghrib. Sama SPG. Saya nanya sama mbak'e, ternyata dia sudah mabuk sejak dari Polsek. Dia sudah sekitar tiga, empat kali datang ke sini. Pertama sama-sama sales tapi bukan mbaknya itu. Tapi yang kemarin namanya Icha atau Nisa gituh," jelas Pengelola Kumala Asri Cafe Alam dan Resto Yuliana Safitri yang akrab dipanggil Fitri ini kepada wartawan Selasa (25/2).

Fitri kemudian menceritakan dari awal, Wakapolsek AKP Hadi datang sekitar pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WIB dia datang menggunakan seragam dan jaket kemudian masuk room dicopot dan hanya memakai kaos oblong.

"Posisi duduk di depan payung, datang sekitar jam tiga, jam empatan sore," ungkapnya.

Fitri mendapatkan informasi dari dua SPG yang datang menemaninya bahwa AKP Hadi saat datang sudah dalam kondisi mabuk. Kemudian saat masuk ruang dua room karaoke milik pengusaha kontraktor Hartono alias Mas Kemput yang tinggal Kawasan Tumpang, Sampangan, Semarang Selatan itu membawa empat botol miras jenis chongyang.

"Udah mbak dari Polsek udah minum. Tapi minume di mana nggak tahu. Manggil nanya, malah marah-marah. Mbak'e minta pulang jam 4 sore harus di kantor laporan. Dia sudah minum dari luar. Terus bawa empat botol sendiri," tuturnya. Bahkan saat ngamuk, AKP Hadi sempat memecah gelas.

Fitri menduga, Wakapolsek Gunungpati sedang ada masalah. Gelagatnya saat datang tidak seperti hari-hari biasanya empat kali datang sebelumnya. Fitri menduga, AKP Hadi saat itu mencari tempat pelampiasan karena masalah pribadi atau keluarganya.

"Ngerusak barang nggak kalau gelas, mangkok pecah biasa. Emang orangnya gitu. Dia temene bos'e ngobrol sama bose biasa. Biasa orange baik suka becanda, datang tiga empat kali mungkin ada masalah terus cari pelampiasan," ujarnya.

Saat mengamuk, Fitri menceritakan dua SPG itu dalam kondisi menangis, lalu Fitri berupaya menenangkan. Namun, oleh AKP Hadi, dirinya malah jadi sasaran emosi dan kemarahan AKP Hadi. Bahkan Wakapolsek mantan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang itu mengancam akan menembak Fitri.

"Mbake (SPG) dah menangis, malah saya dimarahi dikata-katain; Kowe kie meneng cangkemu lemer. Kowe ngopo ngomong karo kapolsek nek aku rak mbayar. Koweki meneng a ngomong b. B ngomong c daripada ngomong salah tak tembak kowe. Kalau kamu bilang salah tak tembak kepalamu," paparnya.

AKP Hadi juga sempat memukul salah seorang karyawan yang bernama Nanang sebanyak dua kali yang mencoba untuk menenangkan Wakapolsek.

"Saya ditanyai Pak Kapolres saya jawab jujur, kalau dia nggak pernah mbayar. Eh malah dia marah-marah, teman saya disiram air miras chongyang (Nanang) dipukul di sini (rahang) kanan dua kali. Saya dimarahi, rak urusan nek aku rak mbayar wong kui karaokene adiku (nggak masalah kalau aku tidak membayar, wong karaoke itu karaoke adiku," ungkap Fitri, padahal tidak ada hubungan persaudaraan antara AKP Hadi dan Hartono.

Tanpa berpikir panjang, Fitri kemudian mendatangi Mapolsek Gunungpati yang jaraknya sekitar 300 meter dari tempat karaoke itu. Mengabarkan jika Wakapolsek mengamuk di tempat karaoke yang dikelolanya itu.

"Saya datang ke polsek bukan laporan cuman minta tolong suruh bawa pulang saja. Nangis, soale masih kecil-kecil orange soale takut gak boleh pulang," tukasnya.

Setelah itu, Fitri bersama dua orang anggota Provost dan Reskrim Polsek Gunungpati dengan membawa mobil patroli mendatangi tempat karaoke untuk menjemput AKP Hadi. Namun, AKP Hadi menolak dan memilih diantar menggunakan sepeda motor.

"Akhirnya dua SPG dijemput sama Pak Mian (provost) sama Mas Agus Irfan sekitar jam 7 malam. Tapi nggak mau dianter saya. Sudah manggil taksi jam setengah tujuh. Yang satu naik mobil patroli yang satu naik motor diantar Nanang setelah mengantar salah seorang SPG lainya," ungkapnya.

Fitri bahkan berani membuktikan semua kejadian yang dijelaskan itu. Sebab, ada kamera CCTV baik di room karaoke maupun di sekitar kawasan tempat karaoke yang ada di dekat SMA Negeri 22 Kota Semarang itu.

"Di kamar kan ada CCTV kalau mau bukti lengkap ada di sini. Yang bisa mbukak cuman bose yang bisa mbukak," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam
Blak-blakan Anak Pejabat Pangkalpinang Ungkap Pengeroyokan Diduga Anggota Intel TNI di Kelab Malam

Penganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Pukul Dua Anggota hingga Masuk Rumah Sakit, Ini Pengakuan Kapolres Dairi
Pukul Dua Anggota hingga Masuk Rumah Sakit, Ini Pengakuan Kapolres Dairi

Kapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak AKP Dadang Iskandar di Kepolisian, Kabagops Tembak Mati Kasat Reskrim Usai Tangkap Pelaku Tambang Ilegal
Rekam Jejak AKP Dadang Iskandar di Kepolisian, Kabagops Tembak Mati Kasat Reskrim Usai Tangkap Pelaku Tambang Ilegal

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan pelaku telah menunggu korban di Polres Solok Selatan

Baca Selengkapnya
Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh

Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh

Baca Selengkapnya
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Lagi Kawal Istri Kolonel di Hotel, Kelasi Dua TNI AL Dipukuli Perwira Intel hingga Babak Belur
Lagi Kawal Istri Kolonel di Hotel, Kelasi Dua TNI AL Dipukuli Perwira Intel hingga Babak Belur

Penganiayaan kembali terjadi saat Pasi Intel Lanal Kendari itu mengetahui bahwa korban itu tidur di hotel tersebut.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur saat Pesta Miras, Dua Pemuda di Konawe Selatan Bacok Polisi
Tak Terima Ditegur saat Pesta Miras, Dua Pemuda di Konawe Selatan Bacok Polisi

Tak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.

Baca Selengkapnya
Dicopot dari Jabatannya, Begini Kronologi Kapolres Dairi Pukuli Dua Anak Buah sampai Masuk RS
Dicopot dari Jabatannya, Begini Kronologi Kapolres Dairi Pukuli Dua Anak Buah sampai Masuk RS

Kapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan dinonaktifkan sementara dari jabatannya buntut dari kasus pemukulan anak buahnya

Baca Selengkapnya
Bawa Istri ke Klub Malam, 2 Perwira Polisi Senggol Payudara Wanita Muda Berujung Korban yang Dikeroyok
Bawa Istri ke Klub Malam, 2 Perwira Polisi Senggol Payudara Wanita Muda Berujung Korban yang Dikeroyok

Perkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang

Baca Selengkapnya
Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala
Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala

Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.

Baca Selengkapnya
Sejoli Dianiaya saat Makan Coto di Makassar, 2 Pelaku Sudah Ditangkap
Sejoli Dianiaya saat Makan Coto di Makassar, 2 Pelaku Sudah Ditangkap

Kedua pelaku penganiayaan dibekuk di Jalan Babussalam, Makassar.

Baca Selengkapnya