Ngebetnya Demokrat minta SBY diundang Jokowi ke Istana
Merdeka.com - Belum ada tanda-tanda Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara. Padahal, elite partai berlambang segitiga Mercy ini menganggap pertemuan SBY dengan Jokowi sangatlah penting. Apalagi untuk meredam tensi politik nasional yang dirasa memanas.
Usai demonstrasi akbar 4 November lalu, Presiden Jokowi gencar melakukan safari politik. Satu persatu ketua umum partai politik diundang ke Istana Negara. Seperti Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kemudian disusul Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PPP Romahurmuzy, dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Siap (diundang). Pada dasarnya tokoh bangsa ketemu itu bagus," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11).
-
Siapa yang akan bertemu Jokowi? 'Rencana nanti pak RT, pak RW dan sebagian warga mau sowan ke rumahnya. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,' katanya.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Kendati demikian, kata dia, sejauh ini belum ada undangan dari Jokowi kepada SBY untuk datang bersilaturahmi ke Istana Negara seperti ketum-ketum partai yang lain.
"Jangan tanya kita dong soal itu tanya mereka, belum ada undangan," jelasnya.
Tak hanya Syarief, Ketua DPP Partai Demokrat, Benny K Harman mengaku muncul desakan agar Jokowi bertemu dengan SBY. Benny menilai pertemuan antara Jokowi dan SBY akan berdampak baik bagi stabilitas nasional, apalagi keduanya terakhir bertemu pada Oktober 2014.
"Menurut saya, pada saat ini ada desakan supaya Pak Jokowi dan Pak SBY sebagai tokoh bangsa untuk bertemu, saya rasa ide itu sangat bagus ya untuk keduanya bisa saling klarifikasi. Ya kan," kata Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/11).
Benny melihat, Jokowi bisa mendapatkan masukan dan saran yang baik dari SBY soal menyelesaikan masalah-masalah nasional saat ini. Terlebih SBY menjadi Presiden selama dua periode dan banyak memiliki pengalaman.
Dia juga berharap Jokowi tak begitu saja mempercayai informasi-informasi yang didapat dari 'pembisiknya' di Istana.
"Lalu setiap informasi itu harus cek and ricek. Tidak mudah dipercaya tapi harus dicek and ricek. Menimbang untung ruginya. Benar-benar mendengar aspirasi rakyat dan juga menegaskan aturan hukum. Itu aja sih. Sehingga apapun yang terjadi bisa diatasi dengan baik," jelasnya.
Politikus Demokrat ini mengendus ada pihak yang mencoba membenturkan Jokowi dan SBY. Namun dia tak membeberkan siapa pihak yang membenturkan tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menambahkan, SBY dalam posisi menunggu niat baik Jokowi jika ingin meminta masukan dan saran dalam menyelesaikan persoalan nasional. Menurutnya, SBY merasa tidak punya permasalahan dengan Presiden Jokowi meskipun saat menggelar konferensi pers terakhir SBY marah gara-gara ada yang menudingnya menggerakkan aksi massa demo 4 November.
"Jadi posisinya Pak SBY atau Cikeas, wait and see. Menunggu sinyal atau kabar baik, kita siap kapan saja. Tidak ada rintangan sekecil apapun dari Pak SBY. Beliau pernah sampaikan, kapan saja kalau Pak Jokowi, berminat untuk bertemu monggo," kata Roy.
Joko Widodo (Jokowi) terakhir kali bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 Oktober 2014. Saat itu Jokowi baru saja dilantik menjadi Presiden RI. SBY menyambutnya di Istana Negara.
Bagaimana tanggapan Jokowi soal kapan SBY diundang ke Istana?
"Ya nanti semuanya akan kita atur, semua kita atur (pertemuan dengan SBY)," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaMuncul spekulasi tentang kemungkinan Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dalam Reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSumber merdeka.com membenarkan datang tawaran dari Jokowi untuk Demokrat mendapatkan jatah menteri.
Baca SelengkapnyaSalah satu sumber di lingkaran Demokrat membenarkan pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra itu menegaskan, perihal reshuffle menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP mengapresiasi sikap Jokowi yang dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk SBY.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini masih belum diketahui isi pertemuan di Istana Bogor itu.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, pertemuan dengan SBY membahas soal masa depan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca Selengkapnya