Ngemis di Bali, bule Jerman habiskan Rp 18 juta main PSK di Thailand
Merdeka.com - Gara-gara mengemis di jalanan, bule asal Klemburg, Jerman ini mendadak jadi pembicaraan di media sosial. Lelaki itu mengaku tidak memiliki uang dan telah menghubungi Konsulat Jenderal Jerman agar bisa kembali ke negaranya.
Dari penelusuran merdeka.com, Rabu (7/9), ternyata pria ini sudah cukup dikenal di kawasan Asia Tenggara. Dia pernah melakukan aksi serupa di Thailand dan Filipina demi mendapatkan uang dari pejalan kaki atau pengendara.
Pria bernama Benjamin Holst ini ternyata menggunakan penyakit kaki gajah yang diidapnya sebagai kedok untuk meminta belas kasihan. Alhasil, dia dua kali dideportasi karena ketahuan menyalahgunakan visa kunjungannya.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Kenapa gelandangan itu diberi uang? 'Aku sangat menghargai kejujuranmu. Kamu bisa saja mengambilnya, tapi tidak. Berapa yang kamu butuhkan?' tanyanya.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Kenapa psikopat bisa terlihat peduli dengan orang lain? 'Mereka aktor yang hebat dengan tujuan memanipulasi orang demi keuntungan sendiri,' terang Tompkins.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
Aksi lelaki tersebut sempat diberitakan media Thailand. Dia diketahui menggunakan uang hasil mengemisnya untuk berpesta dengan sejumlah PSK di Pattaya.
Sebuah organisasi kemanusiaan di Thailand memberikan bantuan berupa uang sebesar THB 50 ribu atau sekitar Rp 18 juta agar dia bisa pulang ke negerinya. Hanya selang sehari, ternyata Holst membawa uang tersebut untuk berpesta dengan PSK di Pattaya.
Setelah terusir dari negara itu, Holst pindah ke Filipina. Ternyata pengusiran di Thailand tidak membuatnya sadar, dia kembali mengemis dan menggunakan uang sumbangan untuk berpesta.
"Seorang pria asal Jerman berusia 30 tahun tepergok mabuk dan berpesta setelah mengemis di jalanan Bangkok dan Pattaya dan kembali mencoba peruntungan baru di Filipina," tulis harian Bangkok Post.
Sebelumnya, seorang pria berkewarganegaraan Jerman ini bikin heboh warga Bali lantaran mengemis di jalanan. Alhasil, pria yang diketahui bernama Benjamin Holgt ini jadi perbincangan di media sosial.
Lewat akun Facebook Abdi Bayu, Rabu (7/9), Benjamin mengaku tidak memiliki uang untuk kembali ke negaranya. Dia juga telah menghubungi Konsulat Jenderal Jerman di Bali agar bisa terbang menuju Jerman.
"Namanya Benjamin Holgt dari Klemburg, Jerman. Dia memiliki masalah dengan kakinya, kaki gajah. Keberadaannya mungkin bisa mendapatkan perhatian di media sosial," demikian dikutip dari akun Facebook Abdi.
Abdi mengaku bertemu dengan Benjamin di persimpangan lampu lalu lintas, tepatnya Jalan Bypass Kediri Tabanan, Bali. Dia berharap banyak orang di media sosial untuk membantunya kembali ke Jerman.
"Jika ingin membantunya, dia selalu berada di sekitar Kediri Tabanan," lanjutnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaPria Jepang itu menipu hingga Rp6,8 miliar dengan berpura-pura kehilangan paspor dan dompet.
Baca SelengkapnyaWarga asing ini dideportasi karena menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) dan menjadi pacar bayaran.
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unja inisial N itu juga mengatakan selama tiga bulan bekerja di Jerman hanya menjadi kuli angkat paket di perusahaan logistik internasional.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaIndra mengaku mendapat gaji Rp50 juta. Namun dipotong hingga dia menerima bersih Rp25 juta
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaPelaku bekerja sebagai penjaga kost. Ketika itu, ada penghuni yang pergoki pelaku menarik N ke kamar kost.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca Selengkapnya