Ngotot pertahankan tas isi uang, Ali tewas ditembak perampok
Merdeka.com - Aksi perampokan sadis terjadi di kilometer 2 Desa Silam Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Riau, Jumat (24/06) sekitar pukul 16.00 wib. Duit sebanyak Rp 170 juta dibawa kabur pelaku perampokan dan menewaskan seorang warga Desa Kabun Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) bernama Ali Syafrizal (44).
Putra korban bernama Idris al Fahri (14) di ruang gawat darurat Puskesmas Kuok, menceritakan, peristiwa itu terjadi setelah usai Salat Jumat. Saat itu korban mengajaknya ke Bank Mandiri di Bangkinang untuk menjemput uang penjualan buah sawit.
Setelah dari Bank itu, dengan mengendarai mobil Toyota Rush dengan pelat nomor BM 1455 MG, mereka pulang menuju Kabun. Sesampainya di Jalan Lintas Bangkinang-Rohul, tepatnya di kilometer 2 Desa Merangin, mereka diserempet oleh para pelaku yang menggunakan mobil.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
Meski sempat terus melajukan kendaraannya, akhirnya Ali memutuskan untuk berhenti. Dari mobil yang menyerempet mobilnya itu keluar 3 orang pria yang tak dikenalnya. Dua di antaranya meneteng senjata api laras panjang sedangkan seorang rekannya memegang senpi jenis pistol.
"Saat itu, pelaku langsung memepet dan menyergap kami lalu meminta bapak saya keluar dari mobil. Wajah mereka saya tidak ingat," kata Idris.
Seorang pelaku menyuruh Idris keluar dan seorang lagi merampas kunci mobil dan menyuruh Ali keluar sambil membawa tas berisi uang tersebut.
Sempat terjadi adu mulut antara ayahnya dan pelaku. Hingga akhirnya seorang pelaku menembakkan timah panas kebagian bawah ketiak sebelah kiri Ali. Kemudian para pelaku kabur membawa tas berisi uang itu.
Dalam keadaan terluka, Ali mengajak anaknya Idris masuk ke dalam mobil dan pergi mencari pertolongan. Idris berharap dapat menyelamatkan ayahnya. Namun tidak sampai 1 kilometer mobil berjalan, Ali menghentikan kendaraan lantaran sakit di bagian tubuhnya tak tertahankan.
Melihat kondisi ayahnya, Idris pun pergi mencari bantuan warga sekitar dan melarikan ayahnya ke Puskesmas Kuok. Namun nyawa Ali tak dapat ditolong karena banyak kehabisan darah akibat tembakan.
Saat ini, korban berada di rumah sakit Bhayangkara di Pekanbaru, untuk dilakukan pemeriksaan mayat korban setelah ditembak para perampok. Sementara mobil korban Toyota Rush BM 1455 MG milik korban terpaksa di titip di kantor Polsek Kuok, guna menindak lanjuti penyelidak.
Terkait kejadian ini, Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata saat dikonfirmasi merdeka.com mengatakan pihaknya bersama Tim Jatanras Polda Riau sedang memberu para pelaku.
"Iya benar ada perampokan. Saat ini kita masih melakukan pengejaran. Mohon doanya, mudah-mudahan pelaku bisa ketangkap," ujar AKBP Edy.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank lenyap dibawa kabur pelaku
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya“Tersangka butuh uang untuk biaya nikah dan kewajiban bayar utang. Kedua tersangka ini saudara kakak adik,” tegas Kompol Imam
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca Selengkapnya