Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Panglima TNI tetap ngotot pemutaran Film G30S

Alasan Panglima TNI tetap ngotot pemutaran Film G30S Rapim Kementerian Pertahanan 2016. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Munculnya pro kontra terkait penayangan kembali film G30S/PKI bermula dari instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia memerintahkan seluruh satuannya menggelar nonton bareng film itu bersama masyarakat. Dia berdalih pemutaran film untuk mengingatkan seluruh anak bangsa dan generasi muda, agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali. Karena sangat menyakitkan.

"(Ya) Perintah saya, mau apa memangnya. Biarin saja (ada polemik)," tegas Gatot usai ziarah Makam Proklamator Soekarno di Blitar, Senin (18/9).

Sejak awal Gatot sudah ngotot agar film tersebut kembali dipertontonkan ke publik. Dia tak peduli meskipun ada polemik yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, tak ada yang bisa melarangnya mengeluarkan perintah itu.

"Yang bisa melarang saya hanya pemerintah. (Kalau ada) Polemik dan ada penentangan dari berbagai pihak itu, 'emangnya gue pikirin' (memangnya saya pikir/peduli). Politik dalam negeri apa dikatakan silakan," ujarnya.

Gatot ngotot karena merasa pemutaran Film G30S/PKI dalam rangka menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah.

Saat rencana ini muncul, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu sempat mengingatkan bahwa pelarangan terkait PKI sudah jelas dalam Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia juga meminta agar acara nonton bareng G30S/PKI tidak dilakukan. Sebab, akan kembali memunculkan kontroversi dan permusuhan.

"‎Enggak boleh itu membangkitkan keributan lagi. Ini begitu-begitu tangkap saja. Bukan saya apa-apa. Entar ribut lagi. Saya sebagai Menhan enggak suka anak bangsa ribut sendiri. Enggak baik merusak pertahanan," kata Menhan dalam kunjungan kerjanya ke PT Pindad, Kota Bandung, Senin (18/9).

Menhan juga sempat mengingatkan agar tidak ada paksaan untuk ikut menonton bersama film itu. Gatot kembali ngotot bahwa tidak ada paksaan saat acara nobar film besutan Arifin C Noer itu. Dia juga menegaskan memiliki wewenang untuk menginstruksikan seluruh anak buahnya agar menonton film itu.

"Ya tanya sama Menteri Pertahanan lah. Ya sudah terlaksana kok, sudah terlaksana. Saya nanya dong? Ada yang dipaksa enggak? Enggak ada, tidak ada yang memaksakan. Kalau prajurit saya harus dipaksa, itu urusan saya" katanya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/7).

Bahkan Gatot berani menyindir Menteri Pertahanan. Dia menyebut Menhan tak memiliki kewenangan terhadap dia. Pemutaran film tetap dilakukan di jajaran TNI. Apalagi Presiden Jokowi tak melarangnya.

"Menteri pertahanan tidak punya kewenangan terhadap saya, kalau dari saya hanya presiden ke panglima TNI garisnya, karena prajurit saya. Makanya saya katakan tidak bisa mempengaruhi saya kecuali presiden, wong itu prajurit saya kok," katanya.

Gatot melanjutkan alasannya agar film G30S/PKI diputar kembali. Sejak era reformasi, tak ada lagi upaya yang menceritakan tentang gerakan pemberontakan seperti yang digambarkan dalam film tersebut. Tujuan pemutaran film agar tak ada lagi yang melakukan pemberontakan di masa mendatang.

"Kalau orang persepsikan lain ya silakan saja. Otaknya kan beda-beda, saya enggak ada masalah, Saya tidak akan pernah menanggapi itu yang penting saya kerjakan. Saya katakan bahwa kami punya pengalaman buruk," jelasnya.

Dia juga tidak ingin ambil pusing bila ada pihak-pihak yang menudingnya berpolitik karena meminta pemutaran film G30S/PKI. "Sekarang apa sih yang enggak dipolitisasi, kawin juga bisa dipolitisasi kok. Biarin aja," ungkapnya.

"Terus kalau tidak ada lagi siapa yang menginformasikan? Anak tumbuh dewasa, ada media sosial itu yang diterima, akhirnya tidak sadar nanti, dan sejarah kan cenderung berulang, kalau berulang kan kasihan bangsa ini," tegasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Panglima TNI soal Banner Ganjar Dipasang di Lapangan Kodim Hingga Akhirnya Dicopot
Blak-blakan Panglima TNI soal Banner Ganjar Dipasang di Lapangan Kodim Hingga Akhirnya Dicopot

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan lokasi penurunan banner Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Perintah Panglima Jaga Netralitas, TNI Copot Banner Ganjar di Lahan Kodim
Perintah Panglima Jaga Netralitas, TNI Copot Banner Ganjar di Lahan Kodim

Pencopotan banner dengan foto Ganjar sempat viral di media sosial. Narasi dalam video itu menyebut pencopotan itu dilakukan sepihak oknum TNI Muara Teweh.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Luruskan Foto Prajurit TNI dengan Gibran yang Diunggah Goenawan Mohamad
Jenderal Agus Luruskan Foto Prajurit TNI dengan Gibran yang Diunggah Goenawan Mohamad

KKDN Sesko TNI AD tidak hanya dilakukan di Solo, tapi juga daerah-daerah lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prajurit ini Ngefans ke Kapolri Sampai Minta Foto Bareng, Panglima TNI 'Kenapa Enggak Mau sama Saya? Saya Galak'
Prajurit ini Ngefans ke Kapolri Sampai Minta Foto Bareng, Panglima TNI 'Kenapa Enggak Mau sama Saya? Saya Galak'

Seorang prajurit TNI minta foto dengan Kapolri karena ngefans, ia mengaku sering melihat Jenderal Listyo Sigit di televisi.

Baca Selengkapnya
Habiburokhman: Paslon AMIN Jangan Arogan dan Memaksa Pakai Museum Diponegoro
Habiburokhman: Paslon AMIN Jangan Arogan dan Memaksa Pakai Museum Diponegoro

Wakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Muhaimin mengedepankan etika

Baca Selengkapnya
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim
Top News: Haris Azhar Cecar Jenderal Soal Bisnis TNI | Duduk Perkara Mayor Bentak Kasat Reskrim

Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Panglima Andika Perkasa Bahas Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud, Tekanan Pasti Ada
VIDEO: Eks Panglima Andika Perkasa Bahas Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud, Tekanan Pasti Ada

Andika pun menanggapi soal aksi pencopotan baliho yang dialami Ganjar-Mahfud di daerah

Baca Selengkapnya
Panglima Terima Laporan Purnawirawan Nyaleg Pakai Atribut TNI
Panglima Terima Laporan Purnawirawan Nyaleg Pakai Atribut TNI

Selain melaporkan ke Panwaslu, pelanggaran ini juga akan diinformasikan kepada partainya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Panglima Andika Perkasa Bahas Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud,
VIDEO: Eks Panglima Andika Perkasa Bahas Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud, "Tekanan Pasti Ada"

Andika pun menanggapi soal aksi pencopotan baliho yang dialami Ganjar-Mahfud di daerah.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Minta Maaf, Begini Penjelasan Ucapan 'Piting' Warga Rempang
Panglima TNI Minta Maaf, Begini Penjelasan Ucapan 'Piting' Warga Rempang

Karena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat

Baca Selengkapnya