NH-Aziz rekrut minimal 6 ribu guru mengaji untuk Rumah Al-Quran
Merdeka.com - Program Rumah Al-Quran yang dicanangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) ternyata memiliki nilai lebih.
Bukan sebatas program keumatan untuk meningkatkan moralitas dan nilai-nilai religius, tapi juga bagian dari penciptaan lapangan kerja. Kehadiran Rumah Al-Quran di 3.037 desa/kelurahan akan menyerap banyak tenaga kerja, khususnya guru mengaji.
NH-Aziz memproyeksikan program Rumah Al-Quran siap merekrut minimal 6 ribu guru mengaji. Itu dengan asumsi butuh dua guru mengaji di tiap titik.
-
Bagaimana Zulhas mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
-
Kenapa Gus Ipul menganggap Haul KH Abdul Qodir Nur penting? 'Meskipun beliau sudah wafat, kita masih merindukan, mengingat, mendoakan, dengan barapan doa kebaikan itu kembali ke kita semua,' kata Gus Ipul membuka sambutannya.
-
Mengapa Zulhas berupaya keras mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda,“
-
Kenapa Nuzulul Quran istimewa? Tidak heran apabila Nuzulul Quran menjadi salah satu malam yang sangat istimewa. Bahkan, umat Islam sangat menanti datangnya malam Nuzulul Quran tersebut.
-
Mengapa Nuzulul Quran penting? Malam Nuzulul Quran adalah momen yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam.
-
Apa itu Nuzulul Quran? Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya Al-Quran untuk pertama kalinya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
"Program Rumah Al-Quran membutuhkan minimal 6 ribu guru mengaji, dimana tiap titik butuh dua guru mengaji. Makanya, program ini selain untuk bersifat religi juga bagian dari menciptakan lapangan kerja," ujar Nurdin.
Ia menyebut kebutuhan guru mengaji di tiap Rumah Al-Quran akan dipasok dari pesantren-pesantren lingkup Sulsel. Olehnya itu, NH-Aziz juga menyiapkan bantuan pada pesantren agar dapat menghasilkan output berkualitas.
"Sumber untuk menghasilkan guru mengaji ya salah satunya dari pesantren. Kita berdayakan, makanya akan diberikan bantuan fasilitas ke pesantren agar anak yang mondok di pesantren dapat belajar tenang dan nyaman," ucapnya.
NH-Aziz mencanangkan program Rumah Al-Quran dengan tujuan mengeliminir pengaruh buruk lingkungan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat. Itu juga bagian mencetak generasi unggul. Program keumatan tersebut memang diharapkan menjadi perisai bagi bangsa dari intervensi moral yang dapat ditemukan dimana saja dan siap menyerang generasi sekarang ini.
Ia menerangkan jika di zaman dahulu, Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun dan Jepang menjajah selama 3,5 tahun, bangsa ini dapat mengusir mereka hanya dengan semangat dan bambu runcing. Namun, saat ini bangsa Indonesia tidak lagi menghadapi penjajahan fisik tapi 'serangan' atau intervensi moral.
"Di handphone kita, kalau buka mesin pencarian, ketik hal yang macam-macam, semuanya ada disitu tersajikan. Termasuk hal yang bisa merusak mental dan moral anak bangsa. Itu saya beri nama intervensi moral. Tidak bisa dilawan dengan semangat dan bambu runcing," papar Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu.
Intervensi moral, Nurdin menuturkan hanya bisa dilawan dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta memegang teguh adat istiadat. Olehnya itu, NH-Aziz telah menyiapkan program keumatan yang komplit. Tidak hanya untuk umat Islam, tapi juga agama lainnya.
Dalam program Rumah Al-Quran di tiap desa, NH mengungkapkan mulai dari orangtua hingga anak-anak diberikan ruang untuk mengaji dan belajar mengaji. Dari situ, diharapkan lahir banyak tahfiz alias penghafal Al-Quran. Dari situ pula, pihaknya mengharapkan generasi saat ini dapat semakin religius. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud MD bertekad untuk meningkatkan taraf perekonomian guru ngaji, tenaga pendidik keagamaan dan marbot masjid.
Baca SelengkapnyaKebijakan Dadang Supriatna mengalokasikan anggaran Rp 109 miliar per tahun bagi 17 ribu guru ngaji berhasil mencapai target luar biasa.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berkomitmen untuk mengulang keberhasilan pengelolaan zakat bersama Baznas ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaIgun sangat bersyukur karena rumah tahfidz ini hampir siap untuk ditempati.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali melanjutkan program pribadinya dengan membangun rumah ibadan dan pesantren.
Baca SelengkapnyaWali Kota juga menyampaikan niatnya untuk memberikan bantuan bagi pembangunan rumah mualaf, jika pengurus Masjid Al Buchori berkenan menyediakan lahan.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaBantuan insentif tersebut diserahkan Bupati Ipuk Fiestiandani pada acara Peringatan Maulid Nabi di Pantai Marina Boom, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, program tersebut akan diperuntukkan bagi anak-anak sekolah.
Baca SelengkapnyaPendidikan dan kesehatan gratis ini kebutuhan pokok warga Sulteng
Baca SelengkapnyaProgram tersebut dilakukan dalam rangka memberikan ruang setinggi-tingginya bagi para pendidik khususnya guru mengaji.
Baca Selengkapnya