Ni Ketut Joni Hanya Bisa Menangis Harta Bendanya Hanyut Terbawa Banjir Bandang
Merdeka.com - Musibah banjir bandang yang melanda Jembrana, Bali, berakibat pada rusaknya rumah warga. Salah satunya adalah warga Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalciring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, yang bernama Ni Ketut Joni (65). Dalam bahasa Bali logat Jembrana, ia mengungkapkan, bahwa barang-barangnya hanyut terbawa banjir.
"Bagaimana saya ini Pak, tidak jadi saya berhari Raya Galungan, semuanya habis dibawa banjir, tolongin saya Pak," ucapnya, Minggu (23/12).
Ni Ketut Joni, adalah satu satu dari puluhan warga yang menjadi korban banjir bandang tadi malam di Jembrana. Janda yang masuk warga miskin ini hanya bisa meratapi nasibnya dan tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
"Semuanya habis Pak, tidak ada yang tersisa. Tiga ekor babi saya hanyut dibawa banjir, pakaian saya juga. Jejaitan untuk Galungan juga semuanya hanyut," tuturnya sambil berlinang air mata.
Di samping itu, banjir bandang yang terjadi tadi malam juga merobohkan bangunan pelinggih miliknya. Beruntung dia bersama keluarga dan warga lainnya bisa menyelamatkan diri sehingga terhindar dari ganasnya terjangan banjir bandang.
Saat ini dia kebingungan lantaran hari raya Galungan dan Kuningan sudah dekat, segala sesuatu yang telah dia siapkan untuk Galungan lenyap. Untuk membuat dan membeli perlengkapan yang telah lenyap dibawa banjir, dia mengaku tidak mampu lantaran tidak memiliki uang. Maklum penghasilannya sebagai buruh serabutan hanya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per hari.
"Saat ini saya hanya berharap bantuan dari pemerintah, terutama makanan karena dari tadi pagi saya dan warga lain yang kena musibah belum makan," ujarnya lirih.
Sementara dari pendataan awal yang dilakukan pihak BPBD Jembrana, sekitar 60 KK warga yang terkena banjir bandang. Di antara itu beberapa rumah warga rata dengan tanah tersapu banjir. Juga lahan pertanian berupa sawah di Desa Penyaringan hancur. Sawah-sawah tersebut di antaranya berisi padi yang baru ditanam dan semangka.
Selain itu, beberapa ternak milik warga berupa sapi dan babi juga hilang disapu banjir. Sedangkan empat mobil terseret banjir bandang hingga terguling. Namun dipastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Menurut Putu Adi (46), salah seorang warga setempat, musibah banjir bandang yang cukup parah ini merupakan bencana untuk kedua kalinya di wilayah tersebut, setelah sebelumnya pada tahun 1998 pernah terjadi dengan kerusakan parah serta kerugian yang tidak sedikit.
"Kalau kejadian banjir bandang yang pertama dulu di samping menimbulkan kerusakan yang cukup parah, juga menimbulkan satu korban jiwa," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIa begitu terkejut melihat rumahnya yang sudah terendam banjir. Terlebih ia begitu menyayangkan saat barang-barang pentingnya jadi korban.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaPunya mobil, sosoknya memperlihatkan kondisi miris kendaraannya usai diterjang banjir.
Baca Selengkapnya