Niat bubarkan tawuran, polisi Siotapina kena peluru nyasar dari pistol Kapolsek
Merdeka.com - Muntahan peluru dari senjata Kapolsek Siotapina, Iptu Suwoto, saat membubarkan tawuran pelajar berujung maut. Peluru malah menyasar anak buahnya, Brigadir Sanusi. Sempat dilarikan ke Puskesmas, Brigadir Sanusi mengembuskan napas terakhir.
Peristiwa itu bermula saat pelajar SMAN 2 Siontapina terlibat tawuran di Desa Gunung Jaya pada 31 Juli lalu. Saat itu, jam baru menunjukkan pukul 07.30 Wita.
Kapolsek Siontapina, Iptu Suwoto, yang mendapatkan kabar tersebut langsung mendatangi lokasi. Dia bersama empat anak buahnya.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Saat itu, situasi begitu kacau. Iptu Suwoto berniat memecah massa yang tawuran. Namun sesuatu hal membuatnya terjatuh sambil memegang senpi jenis revolver.
"Pada saat bangun, kapolsek melihat Brigpol Sanusi terjatuh dalam keadaan jongkok sambil memegang kepala," kata Kapolres Buton, AKBP Andi Herman, saat dihubungi wartawan, Jumat (3/8).
Brigpol Sanusi sempat dilarikan ke puskesmas terdekat. Sayangnya, pada pukul 09.00 Wita korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak puskesmas lalu kemudian dibawa ke RSUD Pasarwajo.
Ternyata, Brigpol Sanusi terkena peluru nyasar. Peluru tersebut mengenai bagian kepala belakang.
"Dan mengakibatkan korban meninggal dunia di Puskesmas Siontapina," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntungnya luka diderita Iptu Rano tidak terlalu parah dan sudah kembali membaik.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca SelengkapnyaGara-Gara Kegiatan Bangunkan Sahur, Seratusan Remaja di Ciputat Tawuran Bawa Parang & Pedang, Brimob Sampai Turun Tangan
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaKedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaKasus pencopetan ini ditangani langsung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDua anggota yang mengalami luka atas nama Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Gerald D' Hargado.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mengamankan lima orang.
Baca Selengkapnya