Nikmatnya Kulineran Geseng Bangsong di Pasar Wit-witan Banyuwangi
Merdeka.com - Destinasi wisata kuliner di Banyuwangi terus tumbuh. Salah satu yang saat ini sedang menjadi primadona adalah Pasar Wit-witan yang terletak di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Berada di bawah pepohonan yang rindang, wisatawan bisa menikmati berbagai kuliner tradisional, termasuk geseng bangsong yang khas Singojuruh.
Pasar kuliner tradisional ini buka setiap hari Minggu pagi, mulai pukul 06.00 - 10.00. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun berkesempatan mengunjunginya beberapa saat lalu. Bupati Anas mengaku sangat menikmati kekhasan saat makan di pasar tersebut, terutama Geseng Bangsong (itik jantan).
"Nikmat sekali rasanya. Rasa pedas bercampur asam dari daun wadung yang menjadi campuran bumbunya sungguh nikmat," ujar Anas.
-
Kenapa tempat wisata di Banyuwangi populer? Mencari tempat wisata Banyuwangi yang populer memang tak sesulit yang dibayangkan. Sebab, kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
-
Apa yang dijual di warung Banyuwangi? Sejumlah warung dipasok sembako yang telah kita kemas dalam wadah yang bisa didaur ulang.
-
Apa daya tarik utama Banyuwangi bagi wisatawan? 'Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau,' ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
-
Apa yang menarik dari wisata di Banyuwangi? Banyuwangi memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
-
Dimana Ayam Pedas Banyuwangi paling terkenal? Ayam pedas memang telah lama dikenal di Banyuwangi, khususnya di wilayah selatan.
-
Makanan apa yang jadi kekayaan intelektual Banyuwangi? 'Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,' ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Geseng Entok adalah makanan khas Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Singojuruh. Makanan ini biasanya dihidangkan saat acara-acara keagamaan umat Islam. Seperti Maulid Nabi, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha.
Selain geseng bangsong, di pasar tersebut juga dijajakan Rawon Alas, Sego Cawuk, hingga aneka kudapan tradisional seperti tiwul, gatot. Untuk minuman, mulai dari jamu hingga es cendol juga ditemukan di sini, hingga aneka kudapan tradisional seperti tiwul, gatot.
Tak hanya itu, para pedagang makanan juga diwajibkan mengenakan busana adat khas masyarakat Using Banyuwangi. Di pasar ini juga tak boleh ada wadah dan sampah plastik. Para penjual makanan menggunakan daun pisang hingga tempurung kelapa untuk makan dan minum.
"Ini memang ketentuan yang sudah disepakati oleh panitia, yaitu ibu-ibu PKK Desa Alasmalang. Bahkan mereka sangat ketat, agar penjual tidak menggunakan tempat atau wadah dari plastik. Makanya bisa dilihat sendiri, untuk minuman menggunakan tempurung kelapa atau potongan bambu sebagai mangkok dan gelas. Juga Cobek dari tanah, dengan alas daun," ujar Mochamad Lutfi, Camat Singojuruh Banyuwangi, Jumat (1/11).
©2019 Merdeka.comMenikmati aneka kuliner di masa lampau di tempat ini memang beda suasananya. Karena berada di kawasan hutan kecil yang penuh dengan pepohonan. Tempat duduk juga dari bangku bambu, sendok yang digunakan juga dari kayu.
"Alhamdulillah mendapat sambutan positif, karena pengunjung tambah banyak dan mereka yang ingin bergabung pun juga tambah banyak. Namun demikian, panitia tetap menyeleksi dengan ketat mulai dari olahan yang ditawarkan, hingga kemasan dan penampilan penjualannya," tambah Lutfi.
Pasar yang ramai dikunjungi ratusan wisatawan ini memberi berkah bagi para pedagangnya yang semuanya adalah warga setempat. Seperti yang dikatakan Lamhatin, pedagang Geseng Entok. Wanita yang memiliki usaha warung Geseng 'Mbak Tin' ini mengaku bisa meraup keuntungan lebih tinggi saat berjualan di Pasar Wit-Witan.
"Kalau jualan di rumah, saya biasanya habis 6-7 ekor entok per hari. Namun di Pasar Wit-Witan ini, saya bisa masak hingga 24 ekor entok. Itupun dua jam saja sudah ludes. Alhamdulillah," kata Tin, sapaan akrabnya.
©2019 Merdeka.comHal serupa juga diungkapkan Sundari, pembuat aneka dodol. "Setiap minggu berjualan di Witwitan, omsetnya mencapai Rp. 5-6 juta. Angka ini setara dengan yang saya dapatkan kalau berjualan dodol dari rumah selama satu minggu. Jadi ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami," ujar Sundari.
Bupati Anas menambahkan sangat mengapresiasi langkah masyarakat desa yang mendukung pariwisata daerah sekaligus menggerakkan perekonomian warga setempat.
"Sepertinya memang sederhana, tapi ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Kami pun terus mendorong agar ke depan setiap kecamatan bisa memiliki satu pasar tradisional yang menjual kuliner khas dan menampilkan kesenian daerah setempat," kata Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaWarung ini masuk daftar teratas wisata kuliner khas Banyuwangi
Baca SelengkapnyaWisata Banyuwangi menjadi salah satu rekomendasi yang tepat bagi Anda jika ingin meluangkan waktu sejenak untuk berlibur.
Baca Selengkapnyakota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaSalah satu desa di Tuban Jawa Timur dikenal sebagai surga pencinta kuliner. Jika berkunjung ke Tuban, desa ini layak dikunjungi.
Baca SelengkapnyaDari mendoan yang renyah hingga sroto Sokaraja yang lezat, berikut adalah 20 hidangan khas Banyumas yang siap memanjakan lidah.
Baca SelengkapnyaArt Week Banyuwangi memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaSuasana pasar ini seolah mengingatkan kehidupan masyarakat saat era penyebaran agama Islam. Semakin kental terasa dengan pembayaran yang memakai koin kayu unik.
Baca SelengkapnyaPasar yang buka dari pagi hingga malam ini sering jadi tujuan wisatawan untuk berburu aneka kuliner
Baca SelengkapnyaPantai selatan Jawa memiliki banyak spot wisata eksotik. Selain itu, sejumlah kulinernya layak dicoba.
Baca SelengkapnyaDi pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca Selengkapnya