Ninoy Karundeng Bantah Dokter Insani Telah Mengobati Lukanya
Merdeka.com - Relawan Joko Widodo saat Pilpres, Ninoy Karundeng, membantah pernyataan tersangka Dokter Insani Zulfah Hayati yang mengatakan, saat insiden penculikan dan penganiayaan, telah mengobatinya. Justru, kata Ninoy, Dokter Insani ikut serta menginterogasi serta memberikan seruan-seruan ke massa dan tidak mengobatinya.
"Dokter Insani tidak betul kalau dia memberikan pengobatan pada saya, tidak ada sama sekali," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Jumat (18/10) malam.
Saat itu, dia mengingat memang ada yang memberikan obat mulut padanya. Namun bukan Dokter Insani.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
"Sebagai bukti bahwa saya tidak diberi obat itu ini (sambil menunjukkan obat mulut). Saya diberi obat tetes oleh seseorang yang pakai gamis hitam itu sejak awal saya dipukuli dialah yang memberikan obat tetes ke mulut saya yang berdarah-darah itu," ungkapnya.
"Ini saya dengar obat ini yang bikin namanya Bapak Endang ini dari keterangan ibu yang pakai hijab hitam. Ini tidak benar Dokter Insani memberikan obat ke saya, justru yang kasih obat orang lain," sambungnya.
Kala itu, Dokter Insani menginterogasi dirinya saat berbicara dengannya. Dokter Insani tak memberikan pengobatan kepadanya, tapi justru memberikan nasihat-nasihat.
"Saya pernah minta kalau jangan dibunuh itu sekitar pukul 20.00 WIB saat interogasi Pertama. 'Tolong saya dipulangkan' dia (Insani) mengatakan bukan wewenang saya. Dia bilang 'kamu jangan minta ke saya minta saja ke Allah untuk keselamatan," jelasnya.
Bukan hanya menginterogasi Ninoy, Dokter Insani juga disebut telah mengerahkan massa untuk menggeledah barang-barang miliknya. Dokter Insani dan suaminya menggeledah laptop dan handphone Ninoy, yang kemudian diserahkan ke tersangka lainnya untuk dibuka.
"Peran dia sejak awal, dia dan suaminya yang sekarang belum tahu keberadaannya di mana, itu dia yang membuka tas laptop saya dan juga tas yang satu lagi," ujarnya.
Namun dia pastikan, meski menginterogasi Dokter Insani tidak ikut serta melakukan pemukulan terhadap Ninoy.
"Dia tidak ikut mukul tapi dia orang-orang yang memberikan instruksi, berikan perintah-perintah dan suaminya untuk membuka laptop, memberikan ke Fauzan dan tersangka lain dan juga melihat-lihat isi," ucapnya.
Diketahui, Polisi sudah menetapkan 15 tersangka terkait kasus penganiayaan relawan Jokowi, Ninoy Karundeng. Kesebelah orang yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut diketahui berinisial AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, F, Bernard Abdul Jabbar, Jerri, Dokter Insani dan R.
Polisi mengungkap peran-peran mereka. "Tersangka pertama inisialnya AA, kemudian ARS, YY. Ini (mereka) adalah perannya menyebarkan videonya dan kemudian juga membuat konten-konten berkaitan dengan hate speech di WA grup di sana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Kantor Polda Metro Jakarta, Senin (7/10).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mengakui sempat menggeledah kediaman advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah terkait kasus mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK mengamankan 4 barang bukti elektronik milik keluarga Donny.
Baca SelengkapnyaTwedi mengatakan, dokter gadungan itu menggunakan Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) palsu.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan antara Aiman dengan penyidik pada Jumat 26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menyita dua ponsel dari Hasto, serta buku tabungan yang berisi Rp700.000 milik Kusnadi.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaHT juga merasa kecewa ketika datang, tidak diperkenankan untuk bertemu Aiman
Baca Selengkapnya"Bukan baper, apa yang kita lakukan itu adalah hak hukum kami," ucap Ronny
Baca SelengkapnyaPolisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca Selengkapnya