Noe Letto Bikin Aplikasi Permudah Masyarakat Tentukan Capres Pilihan
Merdeka.com - Vokalis Band Letto, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau biasa disapa Noe prihatin dengan kondisi Pilpres 2019 ini. Noe menilai banyak pemilih di Pilpres 2019 yang memilih pasangan Capres dan Cawapres tanpa berpikir rasional dan terjebak pada labelisasi sosok. Para pemilih pun dinilai menentukan pilihan tanpa melihat berdasarkan gagasan dari pasangan yang dipilihnya, dan terjebak pada politik identitas.
Menjawab kondisi tersebut, Noe Letto pun menginisiasi lahirnya aplikasi Pantau Bersama. Aplikasi yang dibuat sejak awal Januari 2019 ini disebut Noe Letto akan membantu para pemilih menentukan pilihannya berdasarkan gagasan dan pilihan rasional.
"Kesulitan kita memilih karena bias personal dan terjebak politik identitas. Kalau sudah terlanjur senang ada enforcement ke personal itu. Kita coba memindah proses itu. Yang tadinya senang duluan di awal (senang pada salah satu Capres-Cawapres) baru mengumpulkan data di balik menjadi mengumpulkan data dulu baru senang dengan keputusannya atau pilihannya. Punya inisiatif bikin gini (aplikasi Pantau Bersama) karena lihat proses Pilpres bikin stres. Makanya bikin ini Pantau Bersama supaya proses pemilihan bisa gembira tanpa stres-stres tapi akurat," ujar Noe Letto, Senin (4/3) malam.
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Bagaimana PPS membantu data pemilih? PPS memiliki kewajiban untuk membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Bagaimana Pantarlih membantu pemilu? Dengan adanya Pantarlih Pemilu, diharapkan bahwa data pemilih yang terdaftar dalam DPT menjadi lebih akurat dan terkini.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Aplikasi apa yang dikeluarkan Polri? ASSDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan diluncurkannya aplikasi tersebut untuk memfasilitasi personel polri yang akan mengikuti tes IELTS dalam rangka beasiswa LPDP serta tes pendidikan pengembangan.
Noe Letto mengungkapkan Pantau Bersama didesain agar membuat pemilih di Pilpres 2019 menjadi lebih rasional. Dengan memilih dengan rasional, diharapkan para pemilih bisa menentukan pilihan terbaiknya di Pilpres 2019.
"Aplikasi ini membantu kita berpikir lebih rasional. Juga membantu memantau diri sendiri di era informasi yang semua keputusan serba emosional. Sehingga keputusan yang serba emosional itu menjadi keputusan yang rasional. Biar pesta demokrasi menjadi menyenangkan," papar Noe Letto.
Noe menguraikan Pantau Bersama yang dibuatnya merupakan aplikasi yang berbentuk tanya jawab. Para pengguna nantinya bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan akan dijawab oleh kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno. Pertanyaan dari para pengguna aplikasi ini akan dimasukkan ke dalam Tanya Kandidat. Pertanyaan tersebut lalu akan dijawab di Kata Kandidat.
"Konsepnya tanya jawab. Nanti setiap pertanyaan akan dijawab tetapi di awal kita tidak akan menyebutkan jawaban itu dari jawaban pasangan 01 atau 02. Nanti penanya akan memilih jawaban yang sesuai dengan pertanyaannya yang mana. Setelah itu aplikasi akan memberitahu itu jawaban dari pasangan 01 atau 02. Jadi yang dinilai gagasan dari jawaban itu," urai Noe Letto.
Noe Letto menambahkan jika Pantau Bersama sempat mendapatkan apresiasi dari temannya di India dan Malaysia. Kebetulan dua negara tersebut pun akan menggelar Pemilu seperti di Indonesia.
"Sempat ketemu teman dari India dan Malaysia yang mereka juga akan mengadakan Pemilu juga. Mereka tertarik karena menurut mereka ini aplikasinya pertama di dunia. Simpel konsepnya tapi membuat pemilih menjadi rasional," pungkas Noe Letto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah ada kandidat 3 bakal capres yang sudah bersosialisasi dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPEMILU.AI: Platform yang Memudahkan Caleg Menang Hanya dengan Satu Klik
Baca SelengkapnyaPlatform ini ditujukan untuk membantu para calon anggota legislatif (caleg) untuk memahami lebih dalam aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, jika partainya sudah memerintahkan sebanyak 1,6 juta
Baca SelengkapnyaAplikasi ini ditujukan untuk mencegah kecurangan yang mungkin bisa terjadi di lapangan khususnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca SelengkapnyaPemilu.Ai pun hadir sebagai platform yang dapat digunakan para caleg untuk memudahkan mereka berkampanye.
Baca SelengkapnyaPEMILU.AI akan menghasilkan cara baru berkampanye yang lebih efektif untuk meraih kememangan dengan menggunakan kepintaran ‘robot’.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi "Warga Jaga Suara"
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah fitur yang dapat diakses oleh para relawan maupun pendukung.
Baca SelengkapnyaAplikasi tersebut saat ini sedang diperbaiki sistemnya, dan aturannya masih dalam pembahasan.
Baca SelengkapnyaStasiun Televisi tvOne bekerja sama dengan Pilkada.AI dalam rangka menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Baca SelengkapnyaWarga Jadi Juara adalah hasil transformasi aplikasi Warga Jaga Suara
Baca Selengkapnya