Nomor Identitas e-KTP Bisa Jadi Solusi Sengkarut DPT Pemilu
Merdeka.com - Sudah menjadi rahasia umum jika pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) secara langsung di Indonesia kerap mengalami masalah, salah satunya pendataan data pemilih yang menjadi faktor penting dalam pemilu langsung.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai jika Indonesia ingin keluar dari masalah data, pemerintah harus menyelesaikan dan menyempurnakan digitalisasi nomor identitas warga pada E-KTP.
"Sekali lagi untuk pemilihan, kita harus menjawab bahwa kita bisa menghindari kecurangannya, dengan selesaikan E-KTP dengan digitalisasi menggunakan nomor identitas yang ada di Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil). Kalau kita punya itu banyak sekali masalah yang kita hindari," ujar Fahri dalam diskusi virtual yang diselenggarakan negara institut, Sabtu (20/6).
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk integritas pemilu di Indonesia? Dalam konteks penyelenggaraan pemilu di Indonesia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga utama yang berperan dalam memastikan integritas pemilu.
-
Siapa yang menyelenggarakan pemilu di Indonesia? Di Indonesia, pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Sistem pemilu apa yang dipakai di Indonesia saat ini? Sampai saat ini, sistem pemilu proporsional terbuka tetap diterapkan dalam pemilihan umum di Indonesia.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Kenapa asas pemilu penting bagi Indonesia? Asas-asas pemilu bertujuan untuk memastikan proses pemilu berlangsung sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kedaulatan rakyat.
Kemudian, Fahri menjelaskan bahwa nomor identitas ini bisa menjadi data secara keseluruhan yang sangat berguna bagi KPU, selaku penyelenggara pemilu untuk dipakai sebagai data pemilih.
"Sebenarnya kita harus umumkan setiap warga negara punya satu nomor identitas. Jadi antara dukcapil dan kpu itu punya satu data ini, tapi ini kan engga. Bahkan, sampai mau nyoblos Dukcapil dan KPU berantem soal data akibatnya, partai-partai protes banyak pemilih yang sudah tidak layak malah nyoblos, maupun yang layak tidak dapat haknya," ungkapnya.
Hal itu terjadi, lanjut Fahri, karena penyempurnaan E-KTP yang tak kunjung dilakukan sebagai nomor indentitas berbasis digitalisasi. Akibat kasus mega korupsi pengadaan E-KTP membuat institusi-institusi seperti tidak mau menyentuh persoalan nomor identitas yang seharusnya bisa diterapkan pada E-KTP.
"Karena adanya kasus KPK, kita seperti enggan untuk menyentuh persoalan indentifikasi nomor. Kemudian Saya melihat ada indikasi yang tidak mau diselesaikan, mau terus membiarkan kecurangan. Maka berani engga kita menyelesaikan tugas itu," tuturnya.
Perlunya Desain Ulang Pemilu
Karena masalah-masalah yang sudah semakin banyak, Fahri menambahkan bahwa perlu adanya desain ulang pada sistem pemilu untuk meminimalisir praktik-praktik kecurangan.
"Maka salah satu jalan keluarnya harus, Sistem berpikir gambar besar, kalau kita mau mencari solusinya yang pertama adalah kita harus mendesain sistem pemilihannya. Seperti jual beli tiket yang harus dihindari, itu harus dihindari," tuturnya.
"Karena beli-beli tiket ini lah yang berbahaya. Kita harus mendesain ulang sistem pemilihan yang anti korupsi, bagaimana mendesain orang yang punya pikiran yang mendapatkan tempat bukan orang yang punya uang. Bukan orang yang punya pendudukan," sambungnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh caleg PDIP akan dikerahkan untuk menyosialisasikan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang menjadi terobosan pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHasto meminta penyelenggara Pemilu untuk mencermati dan mengkroscek dengan baik sehingga jangan sampai ada sekenario pengaturan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ yang dinamakan KTP Sakti jika terpilih menjadi Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri digital itu bakal mewadahi kartu sakti program Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDi era digital seperti ini, sistem single data justru bisa dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk kejahatan.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, pencatutan KTP untuk dukungan merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti
Baca Selengkapnya"Kita tunggu Keppres. Kalau Keppresnya sudah, selesai kita langsung berikan (blangko DKJ)," ujar Kadis Dukcapil Jakarta
Baca SelengkapnyaHadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat belum memiliki KTP tetapi sudah didata dapat menggunakan surat keterangan bahwa mereka telah melakukan perekaman bisa digunakan saat Pemilu
Baca SelengkapnyaKPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sistem digitalisasi harus digencarkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya