Nonton orgen tunggal sambil pesta miras, tiga warga Palembang tewas
Merdeka.com - Lagi, minuman keras (miras) oplosan di Palembang memakan korban jiwa. Kali ini tiga warga tewas dan dua lainnya kritis yang masih dirawat di rumah sakit.
Ketiga korban tewas adalah Sumbudi, Hambali, dan Agus Mat. Sedangkan korban kritis adalah Pardi dan Taufik. Semuanya warga Jalan Kertaharja, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Kejadian berawal saat para korban yang berusia di atas 30-an tahun itu menonton orgen tunggal dalam hajatan di kampungnya, Minggu (16/7). Mereka menenggak beberapa botol miras jenis Vodka dicampur calpico agar pede berjoget.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa saja korban tragedi Trisakti? Keempat mahasiswa yang meninggal dunia adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royadin, dan Hendrawan Sie.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Keesokan harinya, satu per satu korban mulai tumbang. Dimulai dari Sumbudi yang mengalami sakit perut, muntah, dan badannya panas. Sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Seorang sepupu korban Sumbudi, Solihin mengatakan, dirinya mendengar cerita dari warga jika korban ikut dalam pesta miras oplosan dua hari lalu. Korban tewas kemarin dan telah dimakamkan.
"Sumbudi meninggal di rumah sakit, dia mengeluh sakit perut. Kemarin sudah dimakamkan," ungkap Solihin, Rabu (19/7).
Hari ini, kata dia, ada dua warga yang ikut dalam pesta miras oplosan meninggal, yakni Agus Mat dan Hambali. Keduanya mengeluhkan sakit yang sama dan tidak tertolong lagi.
"Iya katanya juga ada temannya yang sama-sama minum, hari ini juga meninggal dan sudah dimakamkan. Masih ada dua warga yang lagi dirawat," ujarnya.
Ketua RT setempat, Samid mengaku tidak mengetahui pasti kronologi dan penyebab kematian para korban. Hanya saja, dia mengakui banyak kotoran dari tubuh korban Sumbudi saat dimandikan.
"Tidak tahu bagaimana ceritanya kok bisa begitu. Desas-desusnya ya minum miras, tidak tahu juga," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Sako Palembang, Kompol Ahmad Firdaus membenarkan ada tiga meninggal, tetapi hingga saat ini peyebabnya belum diketahui. Berdasarkan info di lapangan, ada laporan aksi minum miras oplosan pada hari kejadian.
"Penyebab meninggal belum tahu, akibat miras atau bukan. Sejauh ini tidak ada yang melapor," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku miras oplosan terancam hukuman seumur hidup.
Baca SelengkapnyaTiga personel band tewas seusai menenggak minuman keras (miras) di hotel bintang lima di Surabaya. Seorang lainnya dilaporkan masih dirawat di ICU.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaDia bergoyang mengiringi musik dan mengacuhkan orang sekeliling yang turut menonton.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaDiduga rem blong, kendaraan itu pun melintas di turunan Karina, Pacet hingga akhirnya menabrak sejumlah motor dan pengunjung.
Baca Selengkapnya