Notaris wanita di Bali diduga pelihara banyak pria simpanan
Merdeka.com - Notaris dan PPAT Tri Indarwati tertangkap setelah buron dua tahun. Diduga Tri telah menipu lebih dari 100 korban. Dia jadi buronan polisi di Bali dan Jawa Timur.
Tri dikenal oleh para korbannya adalah notaris yang murah senyum. Para korbannya begitu yakin dengan kinerjanya karena melihat penampilannya yang serba wah.
Bahkan janda 50 tahun ini selalu gonta ganti mobil saat menemui kliennya. Hebatnya lagi, di ruang kerjanya selalu ada staf laki-laki berotot yang diduga juga sebagai simpanannya. Para pria itu selalu berganti-ganti.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
Aib Tri Indarwati terkuak sudah setelah berhasil dijebak puluhan korban yang bekerjasama dengan aparat Polres Jembrana, Minggu (28/9). Dari pembicaraan sejumlah korbannya yang datang ke Polres Jembrana, diketahui bahwa pelaku memiliki daya pikat yang membuat para korbannya tidak berkutik.
"Suaranya lembut, santun dan murah senyum. Bicara apa saja nyambung, dia memang cerdas atau kita semua yang memang bodo," papar Nur Hariri, korban yang tinggal di Denpasar, Minggu (28/9).
Kata Nur, pelaku selalu gonta ganti mobil untuk temui kliennya. "Mobil memang dibeli atau sewa saya tidak tau," imbuhnya.
Katanya, sejumlah korbannya selalu kesulitan untuk menemui pelaku. Bahkan kantornya di Jembrana tidak ditutup, namun tetap menempatkan staf laki-laki di kantornya.
"Kalau korbannya tante girang bisa saja juga terjebak. Sengaja stafnya laki-laki bersih dan macho, katanya simpenannya juga," Sentil Nur.
Para korban lainnya dan sejumlah masyarakat setempat juga meyakinkan kalau, pelaku sering gonta ganti laki laki muda dibawa ke rumah dan kantornya. Dia selalu berdalih kalau laki-laki tersebut adalah staf nya.
"Kalau karyawannya tetapi seperti orang pacaran. Malah gonta ganti," Singgung Akong, salah seorang korban lainnya di Mapolres Jembrana.
Sementara itu pihak Polres Jembrana mengaku hingga saat ini belum bisa menyebutkan total kerugian sejumlah korban-korbannya. Sejauh ini para korban masih datang bergiliran ke Polres Jembrana untuk melaporkan penipuan notaris ini.
"Kita mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban notaris ini untuk segera melapor ke Polres Jembrana untuk memudahkan mendata nilai kerugian para korban," terang Kasubag Humas Polres Jembrana AKP I Wayan Setiajaya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.
Baca SelengkapnyaNWS ditetapkan tersangka setelah dilakukan pengembangan oleh Kejati Tabanan.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca SelengkapnyaDua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku memberangkatkan seseorang untuk bekerja ke Jepang dengan biaya murah hanya membayar biaya dokumen awal sebesar Rp5 juta.
Baca Selengkapnya