Novel Baswedan tagih janji Jokowi tangkap penyiram air keras
Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menagih janji Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadapnya pada April 2017 lalu. Akibat penyerangan air keras itu, kedua mata Novel kini rusak.
"Saya berharap kepada Bapak Presiden tentunya memenuhi janji yang beliau telah sampaikan. Dan juga apabila beliau juga tidak melakukan apa yang beliau janjikan, maka kekecewaan lah yang ada pada diri saya," jelasnya di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6).
Kasus penyerangan ini juga, menurutnya, harus menjadi perhatian negara. Apalagi Presiden telah berjanji mengusut tuntas kasus ini.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang disebut membongkar kebusukan hakim? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
"Saudara-saudara semuanya tentunya masih ingat bahwa Presiden sudah berjanji dan saya sebagai seorang pekerja antikorupsi tentunya ingin janji itu segera direalisasikan yaitu mengungkap ini semua," tegasnya.
Apa yang dialaminya, kata Novel, bukanlah kasus biasa. Dia berulang kali mengungkapkan ada keterlibatan petinggi penegak hukum dalam kasus ini. Karena itulah ia pada awalnya pesimis kasus ini akan diungkap. Sejak awal ia mengungkapkan ada keterlibatan petinggi penegak hukum dalam kasusnya dengan harapan pemimpin di negeri ini mengetahui ini kasus luar biasa.
"Saya berharap sebetulnya pemimpin-pemimpin negeri ini mengetahui bahwa ini bukan kasus biasa. Ini suatu hal yang luar biasa," tegasnya.
Novel menduga ada pembiaran sehingga kasus ini berlarut-larut. "Ketika dibiarkan atau cenderung dilindungi seperti sekarang ini, setidak-tidaknya saya menduga demikian, maka ini berbahaya," jelasnya.
Ia mengaku pernah mendengar pernyataan pembantu Presiden yang menyatakan bahwa Presiden tak mungkin melihat masalah yang kecil-kecil. Menurutnya tak masalah kasusnya dianggap kecil tapi ia sangat heran jika kasusnya dianggap bukan masalah penting.
"Kalau masalah penyerangan terhadap orang-orang memberantas korupsi dianggap sebagai masalah yang bukan penting, terus yang penting yang seperti apa?" ujarnya.
Jika kasusnya dibiarkan berlarut-larut, ini akan berbahaya. Peristiwa yang sama bisa saja terjadi pada pegawai KPK lainnya. Kasus penyerangan terhadap dirinya, kata Novel, bukan hal yang berdiri sendiri. Ia berharap pimpinan KPK betul-betul memberikan perlindungan dan perhatian kepada pegawai KPK dalam rangka melakukan pekerjaan, tugas dan tanggung jawabnya.
"Untuk melindungi yang paling baik itu bukanlah dengan dijaga 24 jam. Melindungi yang paling baik adalah ketika orang itu diserang, ketika pegawai KPK atau petugas yang melakukan tanggung jawabnya itu diserang, maka penyerangnya harus diungkap, tidak boleh dibiarkan," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaSelain pencegahan, menurut Novel, dalam menangani kasus korupsi juga dibutuhkan penindakan dalam bentuk OTT yang sudah mendarah daging di KPK.
Baca SelengkapnyaDibuktikan dengan penetapan tersanga dan penahanan Achsanul Qosasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal kasus korupsi Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca Selengkapnya