Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya: Baju Saya Digunting

Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya: Baju Saya Digunting Sidang Perdana Kasus Penyerangan Novel Baswedan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang ia temukan dalam proses hukum kasusnya. Menurut dia, ada sejumlah keanehan yang dapat dilihat dalam proses yang seharusnya berjalan obyektif tersebut.

"Ketika proses ini berjalan, persidangan, diawali dengan dakwaan saya melihat keanehan sudah mulai banyak. Pertama disampaikan seolah-olah airnya itu air Aki, seolah-olah pelakunya hanya dua orang, seolah-olah tidak ada waktu sehari dua hari sebelumnya ada melakukan pengamatan dan lain-lain," cerita Novel saat diskusi daring, Selasa (16/6).

Menyaksikan hal tersebut, Novel mencoba berpikir positif, bahwa hal tersebut dikarenakan fakta-fakta yang ada belum diketahui seluruhnya. Karena itu, dia kemudian mencoba untuk memberikan bukti-bukti yang dia miliki.

Orang lain juga bertanya?

"Ketika itu baru dakwaan, saya masih berpikir positif jangan-jangan memang faktanya tidak diketahui. Sehingga ketika saya memberikan keterangan saya membawa bukti-bukti sendiri, saya membawa fakta-fakta yang lengkap," ujar dia.

Saksi Kunci Tak Diperiksa

Kejanggalan dalam proses persidangan dirinya makin kentara ketika saksi-saksi kunci tidak diperiksa.

"Ternyata saksi-saksi kunci tidak diperiksa di pengadilan, ternyata Saksi-Saksi kunci tidak masuk dalam berkas perkara,” jelas Novel.

Menurut dia, ada sejumlah saksi kunci dalam kasus. Mereka itulah yang mengetahui serangan yang dia terima. Mulai dari tahap perencanaan hingga eksekusi.

"Sebelum saya diserang, tetangga di depan rumah saya itu mengamati ada beberapa kendaraan yang beberapa hari intens melakukan pengamatan ke rumah saya. Beberapa di antaranya turut mengambil gambar dan melakukan pengamatan dengan terang. Saksi mengamati dan mengetahui itu semua tidak diperiksa," terang dia.

Beberapa hari sebelum serangan dilancarkan, lanjut Novel, orang diyakini sebagai pelaku sempat melakukan pengamatan di lapangan. Pengamatan dilakukan setiap waktu subuh.

"Setidaknya mulai dari H-2. Setiap pengamatan selesai dilakukan, pelaku ini datang ke suatu warung, pesan minum, mungkin ada rokok, di sana. Orang ini (saksi) melihat langsung pelakunya. Tapi tidak diperiksa," ujar dia.

Bukti Digunting

Selain itu, ada juga tetangganya yang bisa memberikan banyak informasi perihal serangan yang dia terima juga tidak diperiksa. "Termasuk juga bertemu atau bertatap muka langsung dengan pelaku, (pada) H-1 yang menolong saya ke rumah sakit, tidak diperiksa. dan beberapa saksi penting lain," paparnya.

"Lalu kalau semua Saksi-Saksi itu tidak diperiksa maunya apa? Apakah dengan itu untuk menguatkan pelakunya hanya dua orang. Ini berbahaya ini," imbuhnya.

Selain tidak diperiksanya para saksi kunci, kejanggalan lain yang ditemukan Novel, yakni adanya bukti yang tidak dimasukkan ke dalam berkas perkara. Tak hanya itu, menurut dia, ada juga bukti penting dalam kasusnya yang diubah.

"Ternyata ada beberapa bukti yang tidak dimasukkan di dalam perkara. tidak diperiksa di persidangan dan ada bukti yang penting berubah. Contohnya baju saya yang saya gunakan di bagian depannya digunting. Hilang. Ketika faktanya seperti itu, bahkan saya berpikir jangan-jangan ada upaya untuk mengubah atau menutupi sesuatu," tandasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jaksa Serang Kubu Haris-Fathia di Sidang Tuntutan, Penuh Manipulatif & Tidak Kreatif
VIDEO: Jaksa Serang Kubu Haris-Fathia di Sidang Tuntutan, Penuh Manipulatif & Tidak Kreatif

Jaksa menyebut penasihat hukum terdakwa berupaya menyembunyikan kebenaran dengan mengalihkan isu, ke arah isu Papua

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya "Ilmu Ninja", Main Badminton Saat Panas Kasus Basarnas

Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.

Baca Selengkapnya
Mantan Asisten Ungkap Hakim Gazalba Awalnya 'Lurus' Lama Kelamaan Bersikap Aneh
Mantan Asisten Ungkap Hakim Gazalba Awalnya 'Lurus' Lama Kelamaan Bersikap Aneh

Sebelum menjadi hakim, Gazalba berprofesi sebagai dosen.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Sindir Putusan Sela Gazalba Saleh: Kalau Bau-Bau Anyir Semua Orang Bisa Menciumnya!
Ketua KPK Sindir Putusan Sela Gazalba Saleh: Kalau Bau-Bau Anyir Semua Orang Bisa Menciumnya!

Ketua KPK menilai putusan sela yang membebaskan Gazalba Saleh menunjukkan kekacauan dalam sistem peradilan.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi

Novel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Pembunuhan Mirna Salihin, Jessica Wongso Bawa Bukti Baru Daftarkan PK ke PN Jakpus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Mirna Salihin, Jessica Wongso Bawa Bukti Baru Daftarkan PK ke PN Jakpus

Penasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan permohonan peninjauan kembali karena pihaknya menemukan novum baru dan adanya kekeliruan hakim.

Baca Selengkapnya
Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh
Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh

Julius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat

Baca Selengkapnya