Novel disiram air keras, PDIP & PKB usul penyidik KPK dikawal khusus
Merdeka.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Ahmad Basarah mendorong adanya perlindungan dan jaminan keamanan bagi para penyidik KPK. Usulan ini menyusul insiden penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan seusai Salat Subuh di sekitar rumahnya.
"Saya kira setiap warga negara wajib dilindungi setiap keselamatannya. Apalagi, oleh petugas-petugas negara apakah itu petugas kepolisian, KPK dan lainnya, memang perlu dipikirkan perlindungan keamanannya bisa diberikan jaminannya lebih baik lagi," kata Basarah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).
Basarah meminta Polri untuk menugaskan anggotanya untuk mengusut tuntas aksi teror kepada Novel. Insiden yang menimpa Novel harus dijadikan pelajaran berharga dalam upaya penegakan hukum kasus korupsi.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
"Saya kira ini harus menjadi pelajaran berharga sebagai sebuah bangsa untuk tidak terjebak terhadap semua aksi dan reaksi kekerasan terhadap siapa," tegasnya.
Senada dengan Basarah, Wasekjen PKB Daniel Johan menilai pengawalan khusus kepada penyidik KPK merupakan konsekuensi logis yang harus dilakukan aparat kepolisian.
"Saya kira otomatis ya. Ya itu sebagai konsekuensi sebetulnya," ujar Daniel.
Daniel enggan berspekulasi aksi teror ini berkaitan dengan sejumlah kasus korupsi besar yang tengah diusut KPK, semisal kasus e-KTP. Wakil Ketua Komisi IV ini mendoakan Novel segera pulih agar bisa kembali menjalankan tugasnya di KPK.
"Tentu kita prihatin kita simpati ya. Kita berdoa agar Novel segera pulih bisa menjalankan tugasnya seperti semula," harapnya.
Sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menunaikan salat Subuh di kawasan Kelapa Gading. Kini, Novel sedang menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaVanny menyebut ada beberapa hal yang menjadi sorotan terkait berita viral perkara penganiayaan yang dilakukan terpidana NP.
Baca SelengkapnyaSamad mendorong agar polisi dapat segera menahan Firli.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaTerdakwa melihat ada korban yang sedang memotong pipa air menggunakan gergaji di sumur dekat kamar mandi rumah terdakwa.
Baca SelengkapnyaVonis dijatuhkan lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum dengan hukuman 20 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca Selengkapnya