Novel sebut tim pemantau kasus penyiraman air keras punya temuan baru
Merdeka.com - Tim pemantau kasus penyerangan Novel Baswedan segera merampungkan hasil penyelidikan terkait berlarutnya pengungkapan pelaku penyiram air keras. Novel menuturkan, tim bentukan Komnas HAM itu memiliki temuan baru yang belum diungkap selama ini.
Namun, dia enggan mengungkapkan karena hal itu kewenangan dari tim pemantau. "Oh ya tentunya ada, cuma saya kira tidak tepat kalau saya mengambil alih dari apa yang Komnas HAM temukan untuk saya sampaikan," kata Novel ditemui Merdeka.com di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Novel mengatakan tim pemantau telah memasuki tahap akhir. Dia mengatakan selama proses, berbagai fakta kejanggalan kasus itu sudah disampaikan seluruhnya kepada tim pemantau.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa isi dari naskah yang berhasil diungkap? Teks tersebut diperkirakan milik ayah mertua Julius Caesar yang berisi tentang musik dan makanan.
-
Kapan kata keterangan digunakan? Dengan demikian, kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan informasi tambahan atau detail mengenai kata lain dalam kalimat, kecuali kata benda.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
"Komnas HAM sudah pada posisi hasil akhir setahu saya begitu," ucapnya.
"Fakta sudah disampaikan kejanggalan sudah disampaikan dan itu bukan saya yang sampaikan, tapi oleh para saksi dan orang yang mengetahui fakta-fakta sesungguhnya," imbuh Novel.
Terpisah, Ketua tim pemantau Sandrayati Moniaga membenarkan telah merampungkan hasil penyelidikan mereka. Saat ini, mereka tengah menyusun laporan.
"Sudah selesai kami lagi menyusun laporan," kata Sandrayati dihubungi merdeka.com.
Sandrayati enggan mengungkap apakah ada temuan baru. Dia mengatakan akan mengungkap ke publik terkait temuan setelah melakukan rapat paripurna pada awal Agustus.
"Tidak boleh lah, laporan harus diapprove semua tim dahulu sabar. Awal Agustus atau pertengahan Agustus setelah di paripurna," tutupnya.
Lebih dari satu tahun kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan tak terungkap. Pada sekitar Februari 2018, Komnas HAM membentuk tim pemantau setelah menerima lapora istri Novel Rina Emilda. Tim bekerja melakukan penyelidikan terhadap fakta-fakta, dokumen, serta saksi terkait penyerangan itu. Mulanya tim ditargetkan bekerja selama tiga bulan, tapi diperpanjang sampai Agustus 2018.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya