Novel Yakin TWK Jadi Cara Pamungkas Menghabisi Semangat Pemberantasan Korupsi di KPK
Merdeka.com - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yakin bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TKW) yang dilakukan adalah upaya pamungkas untuk menghabisi pemberantasan korupsi di KPK. Hal tersebut dikatakan Novel dalam akun YouTube Haris Azhar. Sebelumnya merdeka.com sudah meminta izin kepada Haris untuk mengutip perbincangan tersebut.
"Saya meyakini ini upaya terakhir atau upaya pamungkas yang dilakukan untuk menghabisi untuk pemberantasan korupsi di KPK. Kalau ada orang yang ingin memanfaatkan KPK enggak mungkin di level pelaksana pastilah di level pimpinan. Pastilah di level pimpinan, semua yang dilaksanakan pelaksana pasti pimpinan tahu, " kata Novel dikutip merdeka.com, Minggu (13/6).
Dia khawatir di masa depan orang-orang yang memberantas korupsi justru akan diberikan sanksi. Sehingga mereka takut menolak perintah pimpinan dan menyuruh sesuatu yang salah.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran tokoh-tokoh bangsa? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Kenapa orang takut akan kegagalan? Kekhawatiran akan kegagalan merupakan perasaan yang sering dialami banyak orang ketika menghadapi tantangan baru atau situasi yang penuh ketidakpastian. Rasa cemas ini biasanya muncul akibat kekhawatiran terhadap penilaian orang lain, kehilangan peluang, atau konsekuensi negatif yang mungkin muncul akibat kesalahan.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Kenapa Ganjar khawatir korupsi menjadi budaya? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo khawatir jika praktik korupsi menjadi budaya di pemerintahan yang dianggap sebuah kewajaran.
"Karena itu bahaya kalau benar bisa terjadi, berikutnya orang akan takut benar-benar memberantas korupsi dengan serius, untuk berani benar-benar menjaga integritas, untuk berani menolak perintah pimpinan atau atasan yang menyuruh sesuatu yang salah," bebernya.
Diakui Novel, melakukan kebaikan dalam koridor kebenaran itu tidak mudah. Risiko sudah menanti di depan mata yakni sanksi. Sehingga mereka akan mengikuti arus dan kompromi pada para koruptor, seperti mendapatkan keuntungan, sehingga menjadi menyenangkan.
"Ini pendidikan yang buruk dan tidak bisa dibiarkan dan bukan sepele," bebernya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaPerlawanan balik dari pihak-pihak tertentu ditujukan melemahkan nyali Kejagung dalam memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaOTT seharusnya tetap dijalankan dan perlu adanya perhatian khusus dari KPK.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaBahkan, Nawawi mengungkapkan, permasalahan terjadi tidak hanya di internal KPK.
Baca SelengkapnyaTanak mengusulkan tidak ada posisi ketua dan wakil di dalam KPK, cukup disebut pimpinan
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaAlexander berharap agar pimpinan KPK yang baru dapat mensupervisi dengan Kejagung dan Polri.
Baca SelengkapnyaCapim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengaku siap menghapus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang biasa dilakukan lembaga antirasuah.
Baca Selengkapnya