NU samakan HTI dengan ISIS
Merdeka.com - Ketua Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia (LTMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muchlas Sarkun menyatakan anggota Islamic State of Irak and Syam (ISIS) di Indonesia sudah banyak. Dia menilai institusi keagamaan di Indonesia terkecoh karena terlalu sibuk mengkritik Ahmadiyah.
"Mereka itu ya Islam radikal yang mau meruntuhkan NKRI, kayak HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) itu mau merubuhkan negara," ujar Muchlas dalam diskusi 'Menangkal Radikalisme ISIS di Indonesia: Mencari upaya komprehensif' di Gallery Cafe Cikini, Jakarta, Rabu (13/8).
Muchlas menambahkan, HTI dan ISIS hampir sama dalam segala hal. "Bedanya, ISIS sudah 'terasah parangnya', sedangkan HTI masih 'mengasah pedang'. Jadi tinggal tunggu mencabut, sekarang jinak karena belum banyak, kalau kuat lebih dahsyat dari ISIS. Mereka melihat empat pilar enggak mau," katanya.
-
Apa yang diibaratkan seperti pedang? Al waqtu kaa assaifi fa in lam taqto'hu qotho'aka.(Waktu itu seperti pedang. Jika kau tidak memotongnya, maka Ia akan memotongmu)
-
Siapa yang memiliki pedang itu? Senjata dan perlengkapan besi tempa merupakan barang dengan status tinggi atau mahal yang dimiliki oleh orang kaya atau berpengaruh bagi bangsa Viking.
-
Siapa pemilik pedang tersebut? Pemilik senjata ini ada kaitannya dengan Dinasti Piast, dinasti yang sangat berpengaruh dalam sejarah Eropa Timur dan Kristenisasi di Polandia.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Muchlas mengatakan HTI perlu dicerahkan. "Selama mereka bilang pakai instrumen jihad itu perlu dicerahkan," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan NU dan Muhammadiyah dapat meningkatkan toleransi bangsa.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaDua organisasi ini dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBNPT menyebut sejak resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan kegiatan bawah tanah
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca Selengkapnya