Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NU siap rangkul bekas pengikut HTI

NU siap rangkul bekas pengikut HTI Semen Indonesia berikan 5.000 sak ke PBNU. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan pihaknya siap merangkul para bekas pengikut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut Aqil, NU selalu terbuka bagi bekas pengikut HTI untuk berdiskusi dalam hal apapun.

"Kami siap merangkul mereka itu, dan kami siap setiap kali mereka ingin diskusi monggo silakan," kata Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).

Menurut Aqil, bekas pengikut HTI tak layak untuk dimusuhi. Sebab, mereka tetap warga negara Indonesia yang merupakan saudara sebangsa.

Orang lain juga bertanya?

"Orang-orangnya, anggotanya, aktivisnya tidak boleh kita musuhi. Sesama bangsa Indonesia. HTI-nya gerakannya, ideologinya cita-citanya yang harus kita sikapi dengan tegas," ujarnya.

Said mendukung rencana pemerintah yang ingin membubarkan HTI. Mengenai jalan apa yang akan ditempuh, apakah melalui pengadilan atau mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu), dia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

Selain itu, Said menilai HTI layak dibubarkan karena semangatnya telah jauh melenceng dari yang dicita-citakan saat didirikan. Said mengatakan, Hizbut Tahrir dahulu bernama Hizbut Tahrir ri Filasteen atau gerakan yang ingin memerdekakan Palestina. Namun, usai pendirinya wafat, lanjut Said, kata 'Palestina' hilang dan diikuti pula dengan hilangnya tujuan dari awal didirikan.

"Sekarang artinya luas dan bias, membebaskan umat Islam dari sekat-sekat nation. Jadi kesana artinya dari Gerakan memerdekakan Palestina malah tafsirnya itu membebaskan dari sekat-sekat nasional," katanya.

"Makanya di Arab sana dilarang dan enggak ada yang mentolerir ada ya Hizbut Tahrir. Sekarang kantor pusatnya di London," katanya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
PKB Tak Khawatir Mahfud MD Cawapres Ganjar Tarik Suara Nahdliyin: Cak Imin Batuknya Saja NU!
PKB Tak Khawatir Mahfud MD Cawapres Ganjar Tarik Suara Nahdliyin: Cak Imin Batuknya Saja NU!

PKB tidak khawatir suara warga NU atau Nahdliyin bakal lari ke Mahfud.

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU Tegaskan Unsur Hijau dan Merah Melebur Menangkan Andika-Hendi
Cucu Pendiri NU Tegaskan Unsur Hijau dan Merah Melebur Menangkan Andika-Hendi

Umar menyebutkan sebagai pendiri NU dirinya diajarkan tentang eratnya hubungan antara nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia

Menag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.

Baca Selengkapnya
Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri
Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Partai Aceh soal Kabar Partai Lokal Wadah Aspirasi Eks Kombatan GAM
Penjelasan Partai Aceh soal Kabar Partai Lokal Wadah Aspirasi Eks Kombatan GAM

"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi

Baca Selengkapnya