Nur Fatimah, anak buruh tani raih cumlaude di UIN Semarang IPK 3,93
Merdeka.com - Mokhari (47) warga Batang, Jawa Tengah yang hanya berprofesi sebagai buruh tani penggarap sawah terharu menangis melihat putrinya Nur Fatimah meraih cumlaude. Nur Fatimah lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) senilai 3,93 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Sebagai pekerja tani saya tidak menyangka putri kedua saya ini bisa menjadi yang terbaik dari sebanyak 898 wisudawan. Saya sampai menangis terharu dan bangga sekali anak kami bisa mendapat beasiswa S2 dari pak Rektor setelah diwisuda," ujar Mokhari di Kampus UIN Walisongo Jalan Raya Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/2).
Suwarni, ibunda Nur Fatimah bekerja sebagai buruh Pembantu Rumah Tangga (PRT) bersih-bersih di rumah tetangga dengan gaji Rp 250 ribu sebulan. Sementara penghasilan sang ayah hanya Rp 450 ribu per bulan.
-
Dimana Nurul Fasikhah menjalankan usahanya? Nurul merupakan salah satu Agen Mitra UMi yang terbukti mampu memberdayakan pelaku usaha ultra mikro di Pasar Tempel untuk menghindari para pedagang dari praktik rentenir.
-
Siapa Nurul Fasikhah? 'Dia standby di situ. Rumah di situ dan dia punya dua tempat serta suaminya perangkat desa,' kata Susilo saat ditemui merdeka.com di Kantor BRI KC. Sleman pada Senin (18/3).
-
Dimana Nur Arsya berkuliah? Ia kemudian melanjutkan melanjutkan kuliah di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
-
Apa yang dilakukan Naira di kampus? Berikut adalah momen ketika Naira mengatur segala sesuatu untuk awal masuk kuliahnya.
-
Dimana Mutiara Baswedan kuliah? Mutiara merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
-
Bagaimana Futri menunjukkan semangat belajarnya? Dalam unggahan di Instagram dan TikTok, Futri menunjukkan semangat besar untuk melanjutkan pendidikan.
"Jadi kira-kira saya sehari mendapatkan uang Rp 13.500. Sebagai buruh tani saya tetap bangga, karena anak saya bisa sekolah sampai ke universitas, bahkan bisa melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi," ucapnya bangga.
Nur Fatimah, gadis kelahiran Batang, 11 Juni 1993 ini berhasil menyabet lulusan terbaik di Kampus UIN Walisongo, Kota Semarang dengan skripsi 'Produksi Film Dokumenter Religius berjudul; “Bukan Seperti Miskin Tidak Seperti Kaya'.
Selain pintar di bangku kuliah, Nur Fatimah juga banyak mengikuti organisasi kampus atau menjadi aktivis seperti; Lembaga Pers Mahasiswa MISSI, UKM Walisongo TV, Radio Mitra Berdakwah dan Solawat (MBS) Dakwah. Sehingga tak heran dirinya selama masa kuliah selalu mendapatkan beasiswa.
"Semua itu bisa diraih jika kita pandai memanajemen waktu belajar kita. Saya mengatur jadwal kuliah dengan aktivitas di buku catatan harian saya. Kalau subuh belajar untuk mata kuliah yang nanti akan diajarkan, kalau malam buat belajar organisasi seperti menulis," ungkap Nur Fatimah.
Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Muhibbin menegaskan bahwa pihak kampus memberikan kesempatan dengan cara memberikan beasiswa kepada 10 wisudawan berprestasi untuk melanjutkan kuliah.
Nur Fatimah ©2016 merdeka.com/parwito"Sejak dulu UIN Walisongo menyediakan beasiswa kepada wisudawan yang cumlaude membebaskan biaya kuliah sampai lulus. Kita juga akan upayakan beasiswa yang lainnya juga seperti beasiswa LPDP atau beasiswa dari Kemenag Pusat," terangnya.
"Kalau yang bahasa inggrisnya yang bagus, kita kirim ke barat, jika bahasa arabnya yang bagus kita kirim beasiswa ke timur tengah," terangnya.
Pada periode Januari 2016, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang meluluskan 898 orang wisudawan, terdiri dari 2 orang Diploma 3 (D3) Perbankan Syari’ah, 862 orang Sarjana (S1), 27 orang Magister (S2) dan 7 orang Doktor (S3). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wisudawan UIN Walisongo mencuri perhatian publik setelah lulus tanpa mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaNurul mengaku banyak dimudahkan dalam perjalanan studinya hingga bisa meraih gelar Guru Besar.
Baca SelengkapnyaSempat viral karena bekerja sebagai kuli panggul sambil kuliah, wanita ini kini sukses meraih sarjana.
Baca SelengkapnyaDia lulus dengan IPK 3,98 yang diselesaikan dalam waktu 3 tahun 6 bulan.
Baca SelengkapnyaFutri Zulya Savitri, sosok yang tak asing lagi di dunia maya, meski tak tergolong sebagai artis.
Baca SelengkapnyaKisah anak kuli berhasil menjadi sosok sukses dengan meraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSosok mahasiswi teknik Universitas Indonesia ini bikin heboh warganet.
Baca SelengkapnyaMereka berjuang keras untuk menggapai di bangku SMA agar bisa masuk kampus favorit melalui jalur prestasi.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktunya bekerja, Puput berjuang mengerjakan soal dan meringkas materi untuk persiapan tes.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaKeponakan perempuan Gubernur Jawa Timur ini benar-benar paket komplet. Ia adalah seoranga advokat, musisi, penulis, hingga akademisi.
Baca SelengkapnyaSosok Aissya telah menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, siapapun dapat meraih prestasi akademik yang gemilang.
Baca Selengkapnya