Nurcholish Madjid, pendamai Islam dan demokrasi
Merdeka.com - Nurcholish Madjid
Nurcholish Madjid adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Cak Nur, sapaan pendakwah legendaris ini juga sering disebut sebagai seorang pembaharu.
Sebutan ini tidak berlebihan jika melihat pemikirannya yang menyintesis Islam dan demokrasi, di tengah para pemikir Islam konservatif yang justru menolak demokrasi.
Dalam 'Islamo-Demokrasi' (Anas Urbaningrum, 2004), prinsip-prinsip dasar Islam, bagi Cak Nur, bukan saja tidak bermusuhan dengan demokrasi, malahan mampu memberikan substansi moral secara lebih maknawi. Bagi Cak Nur, Islam justru memberikan banyak kontribusi bagi demokrasi.
-
Siapa yang mencetuskan konsep politik? Adapun konsep politik dicetuskan oleh Plato dan Aristoteles.
-
Siapa ilmuwan Islam yang terkenal di bidang filsafat dan fisika? Ibnu Rusydi Averusy: Salah seorang ilmuwan yang terkenal dalam bidang filsafat dan merupakan ahli fisika.
-
Siapa yang menolak dinasti politik? Abu Bakar pun turut menolak secara tegas konsep dinasti politik. Hal ini terlihat dari ungkapan Abu Bakar menjelang wafatnya.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang menerangkan makna Islam? Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata, 'Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi. Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya.' (HR. Muslim).
-
Siapa yang protes panelis debat? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
Di tengah banyak pengagum, tak jarang pula yang mengkritik profesor jebolan Universitas Chicago ini. Cak Nur dianggap telah menyebarkan sekulerisasi politik di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari ucapannya pada tahun 1970-an: 'Islam Yes, Partai Islam No'.
Dengan kata lain, Cak Nur menolak Islam sebagai ideologi dan menegaskan Pancasila sebagai dasar untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam, melalui pendekatan kultural.
Lontaran Cak Nur itu terbilang cukup kontroversial jika melihat aliran politik Indonesia pada saat itu - dan mungkin juga sampai sekarang - masih belum bisa lepas dari akar sosial keagamaan yang kuat. Bahkan, bagi sebagian orang, ucapan itu sangat provokatif.
Adalah Prof. Dr. HM Rasjidi yang mengkritik habis-habisan Cak Nur. Bagi Rasjidi, kata-kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu, bukan kata-kata orang yang percaya pada Quran. (TEMPO, 13 Januari 1973)
Penilaian itu utamanya ditujukan untuk ucapan Cak Nur tentang perbedaan dimensi negara yang rasionil kolektif, dengan dimensi agama yang spiritual pribadi. Rasjidi berkesimpulan, Cak Nur bukan saja berusaha memisahkan agama dari negara, namun juga dari masyarakat.
Kontroversi 'Islam Yes, Partai Islam No' itu akhirnya membuat gelar 'Natsir Muda' - yang disandang Cak Nur, sebagai anak KH Abdul Madjid, pendukung Masyumi - perlahan-lahan dicabut. Meski tanpa gelar itu, tapi toh pemikiran Islamo-Demokrasi Cak Nur tetap memberi kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran Islam dan politik di negeri ini. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.
Baca Selengkapnyabuku ini menawarkan semangat dari Haedar soal menjaga keseimbangan
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto membenarkan Mahfud MD disuarakan publik menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaTantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaWapres menjelaskan, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB dan pernah aktif di PBNU.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Mahfud disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar Kota Medan, Syech Ali Akbar Marbun.
Baca SelengkapnyaMahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaDua organisasi ini dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKarena fokus ke ajaran Nasrani, sosoknya pernah dikhawatirkan murtad oleh kalangan ulama di masa silam.
Baca Selengkapnya