Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nurhadi Ancam Melaporkan Balik Sipir Rutan KPK ke Polisi

Nurhadi Ancam Melaporkan Balik Sipir Rutan KPK ke Polisi KPK periksa Mantan Sekretaris MA Nurhadi. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi berencana melaporkan balik petugas Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK) ke Polisi. Pelaporan dilakukan Nurhadi karena merasa tak terjadi insiden pemukulan seperti yang dilaporkan.

Menurut Nurhadi, keterangan dari para saksi pelapor dugaan pemukulan terhadap petugas rutan tak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Untuk itu, tersangka kasus suap perkara di MA ini bakal melaporkan kasus dugaan pemukulan tersebut ke polisi.

"Kami akan mengambil langkah hukum, yakni dengan cara melakukan pelaporan balik terhadap si pelapor, dan melaporkan juga dua orang saksi lainnya tersebut kepada pihak Kepolisian," ujar Nurhadi melalui kuasa hukumnya, Rabu (3/2).

Menurut Nurhadi, pelaporan yang dilakukan petugas rutan terhadapnya tak berdasarkan fakta. Sebab, menurut Nurhadi, insiden kekerasan tersebut tak pernah terjadi.

Nurhadi mengklaim, saat insiden tersebut, ayunan tangan kirinya tidak mengenai wajah atau bibir dari petugas rutan berinisial M. Nurhadi mengatakan, saat insiden terjadi disaksikan oleh 10 orang, termasuk dirinya dan enam tahanan lainnya, serta M, dan dua petugas rutan lainnya berinisial N dan T.

Menurut Nurhadi, saat pelaporan dilakukan, pihak kepolisian baru hanya mendengarkan keterangan dari M, N, dan T yang didampingi tim biro hukum KPK.

"Pihak yang mendampingi para saksi di Polsek Setiabudi tersebut pada saat itu adalah Biro Hukum KPK, sedangkan staf atau petugas rutan yaitu M, T dan N merupakan pegawai dari Kementerian Hukum dan HAM, (Ditjen PAS), sehingga timbul kecurigaan ada pengarahan dari Biro Hukum KPK," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi tak menampik hampir malukan kekerasan terhadap petugas Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, menurut Nurhadi, kejadian tersebut tak seperti yang diberitakan selama ini.

Nurhadi menceritakan insiden yang terjadi pada, Kamis, 28 Januari 2021 kemarin di Rutan KPK di Gedung ACLC Kavling C1 Rasuda Said. Menurut Nurhadi, saat itu dirinya diprovokasi oleh petugas rutan tersebut untuk memukul dirinya. Nurhadi pun mengaku refleks mengayunkan tangan kirinya.

"Adapun ayunan tangan kiri sama sekali tidak mengenai bagian muka, apalagi bibir dari sudara M (korban-petugas rutan KPK)," ujar Nurhadi melakui kuasa hukumnya, Rabu (3/2/2021).

Nurhadi pun membeberkan kronologi sejak awal hingga terjadinya insiden tersebut. Awalnya yakni pada Rabu, 27 Januari 2021 usai dirinya menjalani persidangan secara online, dia kembali ke rutan yang dia huni di Gedung ACLC Kavling C1 atau Gedung KPK lama.

Saat itu, Nurhadi menerima informasi bahwa teknisi AC menemukan power bank dalam tabung exhaust fan kamar mandi yang terletak di sebelah ruangan yang difungsikan sebagai ruang makan para tahanan. Kemudian penggeledahan oleh para petugas rutan dilakukan.

Kemudian ditemukan uang sejumlah Rp 2 juta, namun bukan di sel Nurhadi, melainkan di sel yang dihuni oleh tahanan bernama Aswandini Eka Tirta dan Ismunandar. Kemudian powerbak dan uang tersebut disita.

Kemudian, pada keesokan harinya, Kamis, 28 Januari 2021 pada siang hari muncul isu kamar mandi yang ditemukan power bank tersebut akan ditutup dan disegel. Terhadap rencana penyegelan kamar mandi tersebut mendapatkan protes dari para tahanan rutan yang berjumlah 7 orang.

Kemudian, Nurhadi menyampaikan kepasa teknisi untuk meminta petugas rutan M (terduga korban pemukulan) untuk menyampaikan rencana penyegelan kamar mandi secara langsung kepada para tahanan.

Kemudian, M yang didampingi dua petugas rutan lainnya, yakni T dan N bertemu dengan enam tahanan KPK, yakni Sukiman, Emirsyah Satar, Ismunandar, Aswandini Eka Tirta, Syahroni, dan Amiril Mukminin. Nurhadi kemudian mempertanyakan alasan penyegelan dan dijawab lantaran ditemukan power bank.

Nurhadi kemudian mengatakan bahwa power bank tersebut bukan milik para tahanan yang saat ini mengisi rutan. Nurhadi dan penghuni rutan lainnya menyampaikan keberatan atas rencana penyegelan tersebut.

"Setelah penyampaian tersebut, saudara M menyinggung perihal sumbangsih terhadap Rutan C-1, yakni bahwa ia menyatakan telah memperjuangkan penggantian AC di Rutan C-1 dimaksud yang menurutnya disertai berbagai fitnah kepadanya," kata Nurhadi.

Kemudian, menurut Nurhadi, dengan intonasi yang tinggi, M menanyakan kepada Nurhadi perihal sumbangsih apa yang diberikan Nurhadi terhadap Rutan C-1. Selanjutnya, Nurhadi menyampaikan kepada M bahwa penggantian AC tersebut sudah merupakan kewajiban serta tugas dan fungsi dari M.

Setelah terjadinya perdebatan tersebut, sekitar pukul 15:30 WIB Muniri dengan nada yang tinggi memprovokasi dengan mempersilahkan Nurhadi untuk memukul dirinya dengan ucapan, 'pukul saya, pukul saya!', sehingga Nurhadj secara refleks mengayunkan tangan kirinya tersebut.

Nurhadi mengklaim ayunan tangan kirinya tersebut sama sekali tidak mengenai bagian muka atau bibir dari M.

"Hal tersebut dapat dibuktikan oleh keterangan para saksi yaitu 6 orang tahanan di Rutan C-1," kata Nurhadi.

Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Terbaru Kasus Nurhadi Usai Dipiting Lehernya oleh Polisi Dua Tahun Silam, Alarm Jurnalis Korban Kekerasan Tak Boleh Diam
Fakta Terbaru Kasus Nurhadi Usai Dipiting Lehernya oleh Polisi Dua Tahun Silam, Alarm Jurnalis Korban Kekerasan Tak Boleh Diam

Setelah dua tahun berperkara di meja hijau, Nurhadi, jurnalis Tempo yang jadi korban kekerasan oleh polisi mendapatkan titik terang.

Baca Selengkapnya
KPK Pecat Petugas Rutan Pelaku Pelecehan Istri Tahanan
KPK Pecat Petugas Rutan Pelaku Pelecehan Istri Tahanan

KPK sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sebelum dipecat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dedi Mulyadi & 1 Terpidana Kasus Vina Laporkan Iptu Rudiana Ayah Eki ke Bareskrim Polri
VIDEO: Dedi Mulyadi & 1 Terpidana Kasus Vina Laporkan Iptu Rudiana Ayah Eki ke Bareskrim Polri

Dedi Mulyadi menemani keluarga Hadi Saputra dan pengacaranya untuk melaporkan Iptu Rudiana ke Bareskrim Polri

Baca Selengkapnya
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Ungkap Dugaan Penyiksaan Iptu Rudiana, Injak hingga Suruh Minum Urine
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Ungkap Dugaan Penyiksaan Iptu Rudiana, Injak hingga Suruh Minum Urine

Dugaan penyiksaan para terpidana itu terjadi saat Iptu Rudiana yang saat itu menjabat Kanit Narkoba mengusut kasus pembunuhan Vina dan anaknya, Eky.

Baca Selengkapnya
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Laporan Nurul Ghufron terhadap Dewas KPK
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Laporan Nurul Ghufron terhadap Dewas KPK

Penyelidik pun belum melakukan agenda gelar perkara untuk menentukan apakah status kasus.

Baca Selengkapnya
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Datangi Bareskrim untuk Laporkan Iptu Rudiana
Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon Datangi Bareskrim untuk Laporkan Iptu Rudiana

Mereka tidak melaporkan kasus ini ke Propam karena Iptu Rudiana pada 2016 membuat laporan polisi model B, sehingga dianggap sebagai masyarakat biasa.

Baca Selengkapnya
Lurah di Pekanbaru Dilaporkan Anggota Panwaslu Terkait Dugaan Pencabulan
Lurah di Pekanbaru Dilaporkan Anggota Panwaslu Terkait Dugaan Pencabulan

Polisi menyebut Lurah RU segera dipanggil untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M

KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi

Baca Selengkapnya
KPK soal Nurul Ghufron Laporkan Dewas ke Mabes Polri: Putusan Pribadi
KPK soal Nurul Ghufron Laporkan Dewas ke Mabes Polri: Putusan Pribadi

Laporan Ghufron di Mabes Polri juga telah diketahui oleh pimpinan KPK lainnya.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Memanasnya Hubungan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewan Pengawas
Duduk Perkara Memanasnya Hubungan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewan Pengawas

Aksi keduanya kemudian berhasil mengundang kegaduhan pada internal KPK dan memicu beberapa kontroversi.

Baca Selengkapnya
Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK ke Mabes Polri Dugaan Pencemaran Nama Baik
Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK ke Mabes Polri Dugaan Pencemaran Nama Baik

Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas tersebut dengan dugaan pencemaran nama baik.

Baca Selengkapnya
Kasus Pejabat Diduga Cabuli Siswi SMP, Polisi Bakal Konfrontasi Para Saksi
Kasus Pejabat Diduga Cabuli Siswi SMP, Polisi Bakal Konfrontasi Para Saksi

Konfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.

Baca Selengkapnya