Nurjannah tertimbun longsor saat berusaha selamatkan motor

Merdeka.com - Nurjannah (42), seorang ibu rumah tangga warga Jalan Kapasa di RT 05 RW 03, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar tewas tertimpa tembok pagar milik perusahaan CV Graha Mitra Sejati, Kamis (21/12) sekitar pukul 20.15 WITA.

Bukan hanya Nurjanna, tiga anaknya juga ikut jadi korban. Dua di antaranya yang sedang menonton TV di dalam rumah, yakni Nurhikmah (19) dan Fitra (13) terluka. Sedangkan Nurhidayah (21) selamat karena tengah memasak di dapur. Adapun Ramlan, (45) suaminya tidak sedang di rumah karena masih kerja.

Jumat (22/12) pagi, jenazah Nurjanna dimakamkan di kampung halaman, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Fitra sudah dibolehkan pulang setelah dirawat di RSUD Daya, sementara Nurhikmah masih dirawat karena cidera patah kaki kanan.

Abdul Hamid (55), sepupu dan juga tetangga korban menjelaskan, dia sedang duduk di teras saat longsor terjadi. Di saat bersamaan, hujan lebat dan angin bertiup kencang. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dan saat membalikkan badan, batang-batang pohon mangga tumbang karena tembok pagar di sisinya roboh.

Sesaat kemudian, terdengar bunyi gemuruh lagi. Rupanya tembok pagar yang masih sambungan tembok pagar yang roboh tadi juga ikutan roboh. Saat roboh yang kedua itulah, material tembok menimpa rumah semi permanen milik Nurjannah.

"Sepertinya saat bunyi gemuruh, Nurjannah masih sempat dengar karena katanya dia masih sempat berteriak ke anaknya yang ada di ruang tengah menonton TV untuk segera masuk. Sementara Nurjannah sendiri keluar ke teras untuk memasukkan dua motor yang terparkir. Saat itulah tembok pagar yang hanya berjarak sekitar tiga meter dari rumahnya runtuh dan menimpa Nurjannah,” tutur Abdul Hamid.

Bukan hanya dirinya, kata Abdul Hamid, sejumlah tetangga juga langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan kepada korban, mengeluarkan Nurjannah yang yang tengah tertimbun tembok dan sudah meninggal dunia.

"Tembok pagar runtuh sudah dua kali tapi yang pertama tidak ada korban jiwa. Pengusaha (pihak CV Graha Mitra Sejati) harusnya perhatikan masyarakat, bagaimana baiknyalah. Jangan asal membangun," tutur Abdul Hamid. (mdk/cob)