Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nurlia beberkan bobroknya pelayanan RSIA Banda Aceh

Nurlia beberkan bobroknya pelayanan RSIA Banda Aceh Ilustrasi Melahirkan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Perempuan mengenakan jilbab kuning itu tiba di Taman Sari, Banda Aceh, menggunakan sepeda motor. Dengan wajah lesu, dia langsung menyapa sejumlah rekannya yang sudah menanti kedatangannya.

Nurlia (28) namanya. Warga Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh itu mengaku sebagai korban buruknya pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh. Dia harus merelakan nyawa kehilangan anak semata wayangnya, lantaran terbelit kabel inkubator di rumah sakit itu.

Dengan suara lantang dan gemetar menahan emosi, Nurlia berkisah tentang bayi laki-laki diberi nama Muhammad Al-Zikri. Dia menanti bayi itu selama delapan tahun. Namun, hatinya hancur ketika mengetahui anaknya meninggal dalam inkubator RSIA, Banda Aceh.

Istri dari Sugen Fatimin (40) ini bukan tidak mau menerima kenyataan anaknya meninggal. Akan tetapi, wafatnya sang anak dinilai tidak wajar, karena tiga hari sebelum meninggal, Sugeng sempat melihat anaknya terbelit kabel inkubator.

"Ini fotonya, suami saya sempat ambil foto. Saat suami saya kasih tahu sama perawat, malah perawat menyebutkan itu bukan urusan suami saya, dan suami saya disuruh keluar," kata Nurlia, Jumat (1/4).

Kejadian ini bermula saat Nurlia mengalami pendarahan pada usia kehamilan tujuh bulan. Lalu dia pun dibawa ke Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh pada 28 Oktober 2015 lalu. Dia pun melahirkan secara normal.

Meski begitu, karena inkubator di Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh tidak ada yang kosong, maka bayi yang lahir dengan barat badan rendah dirujuk ke RSIA, Banda Aceh. Bayi Nurlia lantas dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU), RSIA, Banda Aceh.

Kata Nurlia, sejak bayinya masuk ke RSIA, pelayanan memang sudah tidak memuaskan. Karena banyak perawat di rumah sakit itu bukan merawat bayi-bayi, malah lebih banyak bercanda hingga bergosip.

"Padahal bayi ada yang menangis, dan bahkan ada teman saya itu bayinya pingsan, tidak juga peduli. Saat kita protes atau tanyakan, perawat bilang itu bukan urusan keluarga bayi," ujar Nurlia.

Setelah sepekan bayinya yang lahir secara prematur dirawat di RSIA, suami Nurlia yang bertugas menjaga bayi di rumah sakit terkejut karena anaknya terbelit kabel inkubator. Itu terjadi pada 3 November 2015 lalu.

"Jadi saat suami saya langsung melapor ke perawat, tetapi perawat malah mengusir suami saya dan disuruh meninggalkan ruangan. Suami saya sempat mengambil foto saat anak kami terbelit kabel," ucap Nurlia.

Berselang dua hari kemudian, tepatnya pada 5 November 2015, pihak keluarga diminta datang ke rumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit, perawat memberitahukan anak Nurlia sudah meninggal.

"Saya bukan permasalahkan bayi saya meninggal. Tetapi waktu terbelit kabel inkubator anak saya, itu yang saya kesal, ini membuktikan pelayanan di sana buruk," imbuh Nurlia.

Bahkan sebelum anaknya terbelit kabel inkubator, Nurlia diminta rekannya memberikan uang kepada perawat. Tujuannya supaya perawat merawat anaknya dengan baik.

"Jadi saya disuruh kasih uang pada perawat, ini masukan dari orang yang sedang merawat anak juga biar dijaga anak kita baik. Saya bilang saya orang miskin, enggak ada uang," ucap Nurlia.

Julia mengaku tidak bisa menerima bayinya meninggal secara tidak wajar. Bahkan pihak keluarga berencana menuntut rumah sakit itu. Namun, niat itu urung dilakukan karena keluarga miskin ini mendapat ancaman dari pihak rumah sakit.

"Saya mau tuntut memang, tetapi ada ancaman dibilang hati-hati tuntut, jangan sampai dituntut balik nanti. Makanya saya enggak jadi tuntut. Saya orang miskin, enggak ada uang untuk menuntut," tutup Nurlia.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.

Baca Selengkapnya
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik

Ibu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.

Baca Selengkapnya
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu

RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Penyesalan Terlambat Sopir Ambulans RSUD Sintang, Semula Arogan Turun Jenazah Kini Minta Maaf & Terancam Sanksi
Penyesalan Terlambat Sopir Ambulans RSUD Sintang, Semula Arogan Turun Jenazah Kini Minta Maaf & Terancam Sanksi

Akibat perbuatan si sopir, pihak rumah sakit bereaksi. Rumah sakit meminta maaf dan berjanji memperbaiki.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

Pasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk

RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.

Baca Selengkapnya
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani

Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.

Baca Selengkapnya
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak

Dalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.

Baca Selengkapnya
Bayi Perempuan Dibuang di Teras Rumah Warga Aceh Besar
Bayi Perempuan Dibuang di Teras Rumah Warga Aceh Besar

Polisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.

Baca Selengkapnya