Nusron dapat informasi dari RSUD NTB bahwa ginjal TKI Sri masih ada
Merdeka.com - Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengaku mendapatkan informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bahwa ginjal TKI, Sri Rabitah masih ada. Informasi itu didapat melalui proses pra-operasi yang dilakukan tim dokter RSUD Provinsi NTB.
"Untuk pra-operasi dinyatakan bahwa ginjalnya masih ada. jadi kita ngumpul data ini," kata Nusron di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Proses pra-operasi membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Sementara, kata Nusron, tim dokter akan melakukan operasi dalam satu hingga 2 minggu ini untuk mengecek dugaan ginjal Sri yang hilang. Hasilnya baru akan diumumkan pada 2 Maret mendatang.
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa yang baru saja menyelesaikan operasi? Kondisinya diketahui setelah Princess of Wales tersebut menjalani operasi perut pada bulan Januari.
-
Bagaimana cara menjaga ginjal yang tersisa? Orang dengan satu ginjal tetap bisa menjalani gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat.
-
Kapan operasi donor ginjal Nam Yoon Soo? Operasi transplantasi ginjal tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2024, sebagaimana dilaporkan oleh SPOTV News pada 16 Juli 2024.
-
Siapa yang bisa membantu mengatasi kondisi kesehatan ginjal? dr. Irman Firmansyah SpPD, FINASIM, SH, MH dari RS EMC Pekayon dapat membantu memberikan tindakan yang diperlukan terkait kondisi kesehatanmu.
-
Kenapa Siti Badriah jalani operasi? Keputusan ini diambil sebagai langkah tegas untuk mengatasi masalah kesehatannya setelah didiagnosis mengalami tumor.
"Nanti dicek apakah benar ginjalnya masih ada atau tidak," terangnya.
Kendati demikian, informasi soal ginjal Sri yang tidak hilang ini belum 100 persen valid. Untuk mengetahui hasil detil operasi baru akan diketahui pada 2 Maret mendatang.
"Tapi ini pra yang namanya pra-operasi itu tidak 100 persen betul. Tetapi juga ada unsur kesalahahannya. Untuk buktikan apakah benar apakah tidak akan dilakukan pada tanggal 2 Maret nanti untuk lihat secara utuh," jelas Nusron.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) untuk meminta penjelasan soal penempatan Sri. Jika terbukti ginjal Sri hilang karena praktik jual beli organ tubuh, maka BNP2TKI akan mencabut izin perusahaan penyalur Sri, PT BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara. Serta mengambil langkah hukum dengan menuntut majikan Sri di Qatar.
"Hari ini tadi jam 10, PPTKIS yang mengirimkan ini sudah kita panggil ke kantor untuk melihat sejauh mana penanganan lebih lanjut. Kalau memang sampai terbukti betul pertama PTnya kita cabut izinya . Kedua majikannya kita tuntut kalau betul terbukti tetapi kita akan percaya dari dokter terlebih dahulu," tegasnya.
Nusron mengaku akan memanggil PT BLK-LN Falah Rima Hudaity untuk dimintai klarifikasi. Pihak KBRI di Qatar juga telahbergerak memanggil majikan Sri.
"Ini bersamaan terjadi di sini kita memanggil PT-nya. KBRI Qatar itu memanggil majikan. Sama juga mungkin hari ini sore jam 6 kita dapat hasil dari sana pertemuan dengan majikan yang ada disana," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Sri beberapa tahun lalu sempat bekerja di Doha, Qatar. Diduga, ginjalnya diambil saat itu bekerja di negara yang berada di kawasan Timur Tengah itu.
Kisah itu berawal pada 2014. Saat itu, Sri yang baru saja pulang dari Malaysia ditawari buat bekerja di Abu Dhabi oleh seorang perempuan bernama Ulfah. Sri kemudian dibawa oleh perempuan yang beralamat di Batu Keruk Akar-akar itu melaksanakan cek kesehatan di Mataram.
Kemudian, setelah dinyatakan lulus cek kesehatan, Sri dibawa ke PT BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara di Jakarta untuk menjalani pelatihan untuk penempatan di Abu Dhabi. Pada 27 Juni 2014, Sri bersama 22 orang lainnya diberangkatkan menuju Abu Dhabi.
Namun Sri justru dikirim ke Doha, Qatar. Di sana dia bekerja pada majikan bernama Madam Gada. Informasi yang diterima merdeka.com, Senin (27/2), setelah satu minggu bekerja, Sri dibawa oleh sang majikan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan karena dianggap lemah.
Sri dibawa ke ruang operasi dengan alasan untuk mengangkat penyakit. Sri lantas disuntik hingga tak sadarkan diri. Setelah seminggu pelaksanaan operasi, Sri dikembalikan ke PT Aljajira Qatar karena dianggap tidak bisa bekerja dan lemah sebagai asisten rumah tangga.
Sesampainya di PT tersebut Sri mengalami tindakan kekerasan karena dianggap tidak bisa bekerja. Sri pun dipindah-pindah kerja dengan alasan PT tidak mau tahu Sri harus bekerja.
Sri akhirnya dikirim pulang dengan tidak digaji dan hanya sampai Surabaya. Setibanya di Surabaya, Sri dibantu oleh seseorang dan dipulangkan ke Lombok.
Sekitar Juli 2014, Sri sampai di rumah dan beraktivitas seperti biasa. Namun Sri sering mengalami sakit sakit. 3 tahun kemudian tepatnya Februari 2017, Sri melakukan cek kesehatan ke RSUD Tanjung.
Setelah diperiksa dan melihat hasil rongen, ternyata ginjal sebelah kanan Sri tidak ada dan sudah diganti dengan pipa plastik. Saat ini Sri sedang menunggu jadwal operasi untuk mengangkat pipa yangg ada di tubuhnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usut punya usut, Rizki mendapat transplantasi ginjal dari ayahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO menjalani proses transplantasi ginjal di Kamboja pada 25 Juni 2023 atau satu bulan lalu.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan berdasarkan audit medis dan investigasi, Komite Medik tak menemukan adanya penudaan jadwal operasi.
Baca SelengkapnyaOperasi pertama sudah dilakukan pada Agustus lalu. Kini, ibunda Rara akan menjalani operasi kedua.
Baca Selengkapnya